Berita
Membantu Anak Mengenali Perasaan Dan Mengelola Emosi
Ruang Artikel 2023-07-01 | 21:57:00
PAUDPEDIA —Ayah, bunda dan sobat PAUD apakah terbiasa mendengar atau mengucapkan kalimat “ anak laki-laki gak boleh cengeng” atau “mana kodoknya yang nakal sini mama pukul, buat dede jatuh ya” . Kalimat seperti itu terkadang tak asing didengar atau bahkan diucapkan oleh orang tua dalam meredakan tangisan anak. Namun benarkah apa yang dilakukan?
Banyak orang tua yang keliru dalam mengartikan tangisan dan emosi anak. Meminta anak untuk tidak mengekspresikan emosinya atau keliru dalam membantu anak mengelola emosinya. Jika hal ini yang dilakukan, maka anak tidak akan mampu mengenali apa emosinya dan kerap salah dalam mengekspresikan emosinya. Sehingga berakibat anak tidak mampu mengerti apa yang dirasakan dan tidak mampu mengontrol dan mengekspresikan emosinya dengan sesuai.
Emosi ditampilkan dalam bentuk perilaku yang mengekspresikan kenyamanan atau ketidaknyamanan seseorang terhadap keadaan atau interaksi yang sedang dialami. Emosi adalah peraasaan yang dirasakan seperti rasa senang, marah, sedih, takut, marah, jijik, jengkel dan lainnya.
Keterampilan mengelola emosi pada anak usia dini adalah kemampuan untuk dapat mengenali, memahami, mengekspresikan, dan mengendalikan berbagai emosi yang dirasakannya dengan baik dan benar. Anak yang memahami emosinya akan lebih mampu untuk mengendalikan cara mengekspresikannya serta memiliki kepekaan terhadap perasaan orang lain. Karena dengan kemampuan ini anak dapat lebih mudah beradaptasi. Kebalikannya anak yang tidak memiliki kemampuan dalam mengenali dan mengelola emosinya sering diprediksi memiliki masalah perilaku dan kesulitan belajar. Hal ini akan berdampak besar terhadap kehidupan sosialnya di kemudian hari.
Emosi dan cara mengeskpresikannya dipelajari anak melalui lingkungan sekitarnya. Anak mengamati bagaimana orang dewasa di sekitarnya menyikapi emosi dan mengekspresikannya
Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua dalam membantu anak untuk mengenali emosi dan belajar mengelola emosinya:
1. Bantu anak mengenali perasaanya atau memberikan nama atas apa yang dia rasakan. , misal “ oh adik marah ya, karena kakak ganggu adik lagi main”
2. Bantu anak untuk mengekspresikan emosinya dengan cara yang benar sesuai dengan budaya yang diterima di sekitar.
“ Kakak kalau marah, boleh bilang aku marah dan tidak perlu berteriak”
“Adik boleh menangis kalau adik sedih”
3. Berikan anak waktu untuk bisa mengekpresikan emosinya secara wajar. Misal dengan memberikan waktu anak untuk diam saat dia marah atau menangis jika dia merasakan kesedihan.
4. Tawarkan bantuan pada anak untuk bisa mengelola emosinya. Bantuan bisa berupa pelukan kehangatan atau hal lain yang menurut anak nyaman.
“Adik sedih? Sini mama peluk supaya tidak sedih lagi”
“Apa yang Ayah bisa bantu, agar Kakak marahnya reda?
Perkembangan emosi anak yang meliputi ekspresi dan mengelola emosi akan berkembang lebih baik dengan hal-hal yang dapat diamati olehnya, sehingga membutuhkan dukungan dan penguatan yang lebih dari lingkungan sosialnya.
Penulis : Sisca Nurul Fadila
Sumber :
Erlita, Tiara dan Zainal Abidin. Kompetensi Emosi ( Ekspresi Emosi dan Pemahaman Emosi) Pada Anak Usia Prasekolah, Jurnal Studi Insania Vol 8 (2), 2020
Goleman, D. (2000). Working With Emotional Intelligence (Terjemahan). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
InfoTerkini
Kemenko PMK Gelar Rakor PAUD-HI Bidang Pengasuhan, Kesejahteraan dan Perlindungan
Berita 2024-11-21 | 16:35:00
...
selengkapnya