Berita
Kemendikdasmen Akan Berikan Apresiasi Bunda PAUD Provinsi dan Kab/Kota Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua
Berita 2025-03-25 | 10:37:00
PAUDPEDIA --- Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini Ditjen PAUD Dikdasmen melakukan reviu Pedoman Peran Bunda PAUD dan Menyusun Indikator Capaian Peran Bunda PAUD dalam rangka Penguatan Bahan Regulasi PAUD sesuai visi #Pendidikan Bermutu untuk Semua di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Jakarta, Senin (24/3).
“Bunda PAUD, sebagai mitra strategis pemerintah, memiliki peran krusial dalam mendorong terwujudnya visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Kemendikdasmen) yaitu Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas),” ujar Widyaprada Ahli Madya Direktorat PAUD, Lestari Kusuma Wardani .
Visi tersebut, lanjut Lestari kemudian diimplementasi melalui kebijakan enam program prioritas Kemendikdasmen, yang pertama adalah Penguatan Pendidikan Karakter, meliputi pelatihan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru, peningkatan kompetensi guru BK dan agama, pengangkatan guru BK, penanaman tujuh kebiasaan anak Indonesia, dan penyediaan makan siang bergizi.
Program kedua adalah Wajib Belajar 13 Tahun dan Pemerataan Kesempatan Pendidikan, termasuk afirmasi pendidikan oleh masyarakat, seperti rumah belajar, pendidikan jarak jauh, dan PAUD, serta fasilitasi relawan mengajar.
Ketiga, peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru, termasuk peningkatan kualifikasi minimal D-IV/S-1, pelatihan kompetensi, dan kesejahteraan melalui sertifikasi.
Keempat, Penguatan Pendidikan Unggul, Literasi, Numerasi, dan Sains Teknologi, mencakup pendidikan matematika, sains, teknologi sejak dini, pendirian dan pengembangan sekolah unggul, serta penguatan pendidikan vokasi dan pelatihan.
Selanjutnya, program kelima adalah Pemenuhan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana yang mencakup renovasi sekolah.
Program keenam adalah Pembangunan Bahasa dan Sastra, yang meliputi pemartabatan bahasa nasional, pelindungan bahasa daerah, penginternasionalan bahasa Indonesia, serta peningkatan literasi.
“Bunda PAUD memiliki peran strategis dalam mengawal visi tersebut di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa. Mereka tidak hanya berperan sebagai penggerak, tetapi juga sebagai inspirator dan fasilitator yang memastikan bahwa program-program prioritas dapat diakses dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Usulan Penyelarasan Program Prioritas dalam Proker Pokja Bunda PAUD antara lain Wajib Belajar 13 tahun (1 tahun PAUD pra-Sekolah), Dukungan TK-SD Satap, Program Makan Bergizi Gratis, Sosialisasi dan Edukasi Gizi serta PHBS, Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (KAIH).
Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, termasuk menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru di SD; Menerapkan masa pengenalan lingkungan sekolah bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama (di PAUD dan SD).
Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak (di PAUD dan SD) Indikator PAUD Berkualitas: Proses pembelajaran yang berkualitas, kemitraan dengan orang tua, dukungan pemenuhan layanan esensial anak usia dini di luar pendidikan (PAUD HI), kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya
Pemberian Apresiasi
Sementara itu, pakar PAUD dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Dr Rudiyanto mencermati peran, tugas, kontribusi dan dedikasi terhadap kemajuan PAUD di Indonesia sangat krusial. “Oleh karena itu saya menilai apresiasi terhadap Bunda PAUD menjadi suatu keharusan untuk diberikan guna memotivasi dan mengakui upaya mereka dalam memajukan PAUD di Indonesia,” ujarnya.
Tahun 2025 menjadi momen penting dalam perjalanan PAUD di Indonesia. Dengan fokus pada integrasi kebijakan PAUD Holistik Integratif (HI) dan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan, pemerintah berkomitmen untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang berkesinambungan dan ramah anak. PAUD Holistik Integratif menekankan pada pendekatan yang menyeluruh, mencakup aspek pendidikan, kesehatan, gizi, perlindungan, dan pengasuhan.
Sementara itu, transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dirancang untuk memastikan bahwa anak-anak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya tanpa mengalami kesulitan, baik secara akademik maupun psikologis.
Dalam konteks ini, Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu pilar penting untuk mendukung tumbuh kembang anak. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga untuk meningkatkan kehadiran dan partisipasi anak dalam PAUD. Dengan asupan gizi yang cukup, anak-anak diharapkan dapat lebih fokus dalam belajar dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.
Selain itu, Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat menjadi bagian integral dari upaya penanaman karakter sejak dini. Kebiasaan-kebiasaan positif seperti proaktif, mulai dengan tujuan, berpikir menang-menang, dan bekerja sama diajarkan kepada anak-anak untuk membentuk kepribadian yang tangguh, mandiri, dan peduli terhadap sesama.
Melalui gerakan ini, diharapkan anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan kemampuan bersosialisasi yang baik.
Dalam pedoman disebutkan Bunda PAUD merupakan predikat yang diberikan kepada istri kepala daerah/kepala pemerintahan (Gubernur, Bupati/Walikota, Camat, Kepala Desa/Lurah) atau disandang langsung oleh kepala daerah/kepala pemerintahan apabila perempuan, yang merupakan penggerak utama dalam pembinaan layanan pendidikan bagi anak usia dini (0-6 tahun) di wilayahnya guna mendukung terwujudnya penyelenggaraan PAUD Berkualitas dengan layanan holistik integratif.
“Apabila kepala daerah/kepala pemerintahan tidak atau belum memiliki pasangan dan/atau apabila kepala daerah/Kepala pemerintahan adalah perempuan namun karena satu dan lain hal tidak dapat menyandang langsung predikat bunda PAUD maka predikat Bunda PAUD di wilayah tersebut didelegasikan kepada istri dari wakil kepala daerah/wakil kepala pemerintahan atau disandang langsung oleh wakil kepala daerah/wakil kepala pemerintahan apabila perempuan, atau yang ditunjuk,” ujarnya.
Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD adalah organisasi atau kelompok yang dibentuk oleh Bunda PAUD untuk membantu peran dan menjalankan tugasnya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan PAUD secara berkualitas.
Peliput : Eko Harsono