Berita
Konteks PAUD Bermain Adalah Belajar, Implementasi Kurikulum Merdeka Penuhi Tumbuh Kembang dan Hak Anak
Berita 2023-06-21 | 10:43:00
PAUDPEDIA — Kunci pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka yang ada di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yaitu memberikan ruang seluas-luasnya kepada peserta didik di satuan PAUD untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodradnya sebagai anak Indonesia. Hal ini menjadi salah satu tujuan Kurikulum Merdeka karena ingin memberikan sepenuhnya hak anak untuk bisa tumbuh, berkembang dan memperoleh layanan pendidikan secara tepat
Karakteristik Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran yang fleksibel. Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan masing-masing peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Demikian benang merah Workshop Pendidikan bertema “Mewujudkan Prestasi Pelajar Indonesia Berkarakter Pancasila Melalui Implementasi Merdeka Belajar” di Kota Kendari,
Selasa (20/6). Kegiatan workshop merupakan bentuk sinergitas Kemendikbudristek dengan Komisi X DPR RI berlangsung selama dua hari yang dibuka oleh Anggota Komisi X DPR, Tina Nur Alam.
"Mewakili Direktorat PAUD Kemendikburistek kami memberikan apresiasi kepada Kota Kendari serta seluruh Kabupaten di Sulawesi Tenggera yang telah melaksanakan Implementasi Kurikulim Merdeka secara baik. Ini membutikan melalui Kurikulum Merdeka, proses pembelajaran di sekolah menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi peserta didik dan guru diberikan keleluasaan dalam memberikan pelajarannya kepada siswanya," ujar Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, Ir. Djajeng Baskoro, M.Pd.
Menjadi narasumber dalam workshop yang dihadiri 320 peserta itu praktisi PAUD Wa Ode Yahyu Herliany Yusup, S.Kep. M.Pd. dan Ketua IGTKI Sulawesi Tenggara yang juga Dekan Fakultas Ilmu Kependidikan Universitas Sulawesi Tenggara, Dra. Sasmin, M.Pd.
Menurut Djayeng Baskoro, para guru sebaiknya sebelum menyampaikan materi pembelajaran guru harus mengenal kepribadian anak terlebih dahulu dan memastikan kesiapan anak dalam menerima pembelajaran, misalnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga. Kurikulum Merdeka berusaha mengembalikan pendidikan ke marwah sesungguhnya, mengembalikan pembelajaran yang berfokus pada anak.
"Kurikulum Merdeka tingkat PAUD sering disebut dengan Merdeka Bermain karena proses pembelajarannya yang bertujuan agar anak memiliki persepsi bahwa belajar itu menyenangkan, bukan memberatkan. Dalam konteks Pendidikan anak usia dini, Merdeka Belajar itu adalah Merdeka Bermain. Karena bermain adalah belajar. Terdapat tiga opsi implementasi kurikulum ini yang bisa dilaksanakan di sekolah, yaitu Mandiri Belajar, Mandiri Berubah, dan Mandiri Berbagi," ujarnya.
Dikatakan, karakteristik utama Kurikulum Merdeka di satuan PAUD di antaranya adalah sebagai berikut: Menguatkan kegiatan bermain yang bermakna sebagai proses belajar.
Menguatkan relevansi PAUD sebagai fase fondasi atau bagian penting dari pengembangan karakter dan kemampuan anak serta kesiapan anak bersekolah di jenjang selanjutnya.
Enam Pondasi AUD
Dalam paparanya, Ketua Ikatakan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI), Dra Sasmin M.Pd menegaskan yang menjadi dasar utama lahirnya jenjang Pendidikan Anak Usia Dini yaitu untuk mengembangkan seluruh potensi anak sesuai enam pondasi yang mencakup lingkup perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Tujuan program PAUD adalah agar anak memiliki kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
"Karena itu kata kunci Implementasi Kurikulum Merdeka adalah pendidik dan tenaga kependidikan. Guru merupakan salah satu profesi yang sangat mulia, dari guru lah kita dapat belajar banyak ilmu pengetahuan, serta kedisiplinan juga kesabaran dan kegigihannya seorang guru dalam mendidik muridnya. Untuk menjadi pribadi yang bermaafaat sudah tidak diragukan lagi, kasih sayang guru dalam memberikan pengajaran tidak bisa tergantikan meskipun abad telah berganti dalam balutan teknologi digital dan kecerdasan buatan, peran guru itulah yang tidak bisa ditukar dengan teknologi tersebut," paparnya.
Tidak tergantikannya fungsi guru di era teknologi saat ini, terlah terbukti ketika kita mengalami masa pandemik covid saat ini, setahun lebih siswa tidak belajar secara normal tatap muka, dampak nya banyak perubahan prilaku anak yang terjadi, dan banyak pula siswa meridukan kasih sayang guru nya secara langsung dalam menghadapi materi pelajaran, terlebih pada anak usia dini atau PAUD.
Dikatakan, guru PAUD adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai peserta didik, oleh karena itu selain bagi masyarakat yang ingin menjadi guru usian dini mesti memiliki Pendidikan yang berkualifikasi S-1 (strata satu) atau D-IV (diploma empat) dengan program studi jurusan Guru Pendidikan
Usia Dini yang disingkat PAUD dengan titel sarjana yaitu Sarjana Pendidikan Usia Dini atau S.Pd.UD, hal tersebut merupakan ketetapan yang sudah di tentukan oleh pemerintah untuk menyokong fungsi ke ahlian dalam bidang pendidikan usia dini.
Peliput dan Foto : Eko
InfoTerkini
Kemenko PMK Gelar Rakor PAUD-HI Bidang Pengasuhan, Kesejahteraan dan Perlindungan
Berita 2024-11-21 | 16:35:00
...
selengkapnya