Berita
Kemendikasmen Apresiasi Komitmen Aisyiyah Wujudkan Satu Desa Satu Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
Berita 2025-03-11 | 10:56:00
PAUDPEDIA — Visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menghadirkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua dengan melalukan pemerataan pendidikan di Indonesia tidak hanya berfokus pada tingkat sekolah Dasar (SD) secara konsisten dilakukan dengan melalukan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan dan ekosistem pendidikan.
Di level prasekolah, pemerintah tengah menggenjot persebaran pendidikan anak usia dini (PAUD) yang merata di tiap-tiap daerah melalui program 1 Desa 1 Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau 1 Taman Kanak-kanak (TK). Sinergi Kemendikdasmen dan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) untuk mewujudkan 1 Desa 1 TK terus diperkuat.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, mengungkapkan bahwa saat ini harus diakui masih banyak desa yang tidak memiliki satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Karena itu sinergitas dan kolaborasi dalam mewujudkan hak anak mendapat layanan pendidikan secara bermutu hingga ditingkat desa harus dilakukan.
Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah TK di Indonesia pada 2021 ada sekitar 91.367. Dari angka tersebut, TK swasta mendominasi dengan 86.817 taman kanak-kanak. Sementara itu, TK negeri hanya berkisar di angka 4.550.
BPS mencatat, jumlah wilayah administrasi pemerintah setingkat desa di Indonesia mencapai 84.276 pada tahun 2024. Jika dirincikan lagi, Indonesia memiliki 75.753 desa, 8.486 kelurahan, dan 37 UPT/SPT.
Saat ini, jumlah TK lebih banyak dibandingkan jumlah desa di Indonesia. Artinya, jika dirata-rata, seharusnya 1 desa sudah memiliki 1 PAUD atau 1 TK. Akan tetapi, jika dibedah lagi, ketimpangan jumlah TK terjadi di banyak wilayah, terutama di luar Jawa.
Komitmen pemerintah mewujudkan 1 Desa 1 Tk disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti ketika menghadiri Peresmian Rencana Pembangunan Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 42 di Ciputat, Tangerang Selatan.
Dalam kesempatan ini, ia menyampaikan apresiasi atas partisipasi mitra pendidikan swasta dalam upayanya mengembangkan pendidikan dasar dalam hal ini Taman Kanak-kanak, yang sejalan dengan rencana program Pemerintah yaitu 1 Desa 1 TK.
Menurut Mu'ti, kegiatan ini sejalan dengan program Presiden Prabowo mengenai Wajib Belajar 13 Tahun yang dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) di mana Pemerintah kini sedang menjajaki pembangunan 1 TK 1 Desa.
"Kemendikdasmen sedang menjajaki dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Tertinggal untuk menyediakan 1 TK dalam 1 desa,”ujarnya.
Salah satu indikator terwujudnya kemajuan dalam pendidikan yakni adanya visi dan misi Pemerintah untuk mengembangkan pendidikan dasar sebagai pondasi untuk pembangunan pendidikan nasional. “Visi dan misi yang dimiliki dapat mengalahkan berbagai macam tantangan dalam mengembangkan pendidikan yang dihadapi,” ujar Mendikdasmen optimistis.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Ciputat Timur, Zakiya Darajat, mengungkapkan bahwa sekarang beberapa TK ABA selain sebagai TK Inklusi yang menerima terapi para murid berkebutuhan khusus juga akan diproyeksikan untuk menjadi TK unggulan dan nasional.
“Karena komitmen dan kolaborasi seluruh donatur, saat ini akreditasi sekolah dalam proses menuju A," ucap Zakiya.
Pemerintah berharap taman kanak-kanak juga dapat bisa memiliki mitra lain yang dapat mendukung pendidikan dasar dalam bentuk renovasi gedung, penyediaan fasilitas tambahan serta pengembangan bahan pembelajaran yang membuat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat semakin lebih maju.
Penyunting Eko Harsono
Sumber Siaran Pers BKHM Kemendikasmen
InfoTerkini
Internalisasi ZI WBBM Episode 53, Bangun Generasi Emas Sejak Anak Usia Dini Melalui STEAM
Berita 2025-03-13 | 13:03:00
...
selengkapnya