Berita
Gunakan MRT Pak Menteri dan Dirjen PAUD Dikdasmen Sampaikan Tausiah Ramadan di Kantor Kemdikdasmen Cipete
Berita 2025-03-13 | 09:59:00
PAUDPEDIA — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti bersama Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Gogot Suharwoto dengan menggunakan moda raya terpadu atau mass rapih transit (MRT) menghadiri giat Buka Puasa Bersama dan Tausyah Ramadan yang disampaikan Mendikdasmen kepada karyawan di lingkungan Ditjen PAUD Dikdasmen Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (12/3).
“Alhamdullilah saya sampai ke Lingkungan Kantor ini kembali. Lebih dari 14 tahun saya bekerja di kompleks Kementerian Pendidikan Cipete ini, 12 tahun di BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dan 2 tahun menjadi Kepala BAN (Badan Akreditasi Nasional),” ujar Pak Menteri.
Dikatakan Mendikdasmen karena lebih 14 tahun dirinya berkantor di Kemendikdasmen Cipete maka dia hapal setiap sudut gedung. Dimana kantin yang paling enak masakannya dan siapa pemiliknya. Juga sudut yang biasa dijadikan tempat untuk merokok dan ngopi.
“Tadi bersama pak Dirjen saya sengaja datang ke Cipete naik MRT dari stasiun di depan kantor kita di Senayan. Pak Dirjen tampak canggung karena baru pertama naik MRT kalo saya sudah biasa naik angkutan umum. Mungkin petugasnya sampai kenal saya,” ujar Mendikdasmen.
Dalam memberikan tausiah Ramadan selama hampir 1 jam, pak Menteri menyampaikan pesan dengan lugas dan penuh kalimat bersahaja yang diselingi derai canda bak seorang ayah beri petuah kepada buah hatinya. Pak Menteri berhasil memberikan pesan yang sangat dalam terkait makna Ramadan yang mengambil tema “Ramadan Dalam Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua.”
“Pada kesempatan yang indah ini, izinkan saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh karyawan di Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen seta seluruh karyawan di Kemendikdasmen. Rapor capaian 100 hari kinerja Kementerian yang saya diberi amanah oleh Bapak Presiden untuk memiimpin berhasil meraih peringkat terbaik dan mendapat kepercayaan yang besar dari masyarakat,” ujar Mendikdasmen.
Pak Menteri juga menyampaikan terimakasih karena kebijakan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 yang menggantikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) juga mendapat apresiasi positif dari masyarakat dan dinilai berhasil menjadi terobosan.
“Kita telah melihat begitu besar disrupsi terjadi. Banyak perusahaan raksasa yang runtuh karena tidak mau mengikuti perkembangan zaman dan terlena dengan angkuhannya. Perubahan teknologi dan arus informasi yang berjalan sangat cepat tidak berhasil dilakukan dengan membuat sejumlah inovasi baru. Kesadaran ini yang perlu ditumbuhkan agar kita tidak tergilas oleh zaman,” ujarnya.
Dikatakan Visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah menghadapi tantangan cukup berat. Itulah mengapa Bapak Prabowo beramanat agar kami dapat berkhidmat mencerdaskan bangsa tanpa ada kecualinya.
Membangun generasi yang kuat dan cerdas bukan hanya amanah bangsa, namun pula sebagai perintah Al-Qur'an.
“Ramadan adalah momentum terbaik untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur pada anak-anak kita. Dengan kedekatan keluarga yang lebih erat, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kuat, cerdas, dan berkarakter baik,” ujarnya.
Kemewahan Bulan Ramadan
Disebutkan kemewahan sejati di bulan Ramadan bukanlah dalam bentuk materi, melainkan dalam kualitas ibadah dan hubungan sosial yang lebih bermakna. “Ramadan menjadi mewah bukan karena hidangan berbuka yang berlimpah atau pakaian baru, tetapi karena kita dapat memperbanyak ibadah, menjaga puasa, menunaikan tarawih, membaca Al-Qur’an, dan mempererat silaturahmi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mendikdasmen mengutip tafsir Al-Maraghi, menegaskan bahwa puasa adalah separuh dari kesabaran. Dan kesempatan yang baik untuk berbela rasa kepada sesama serta menyampaikan ucapan syukur yang tiada bertepi kepada ILLAHI atas nikmat sehat dan rezeki yang kita terima.
Pak Menteri mengingatkan bahwa dalam kehidupan, tidak semua yang direncanakan akan berjalan sesuai harapan. Namun, kesabaran bukanlah tentang menyerah, melainkan tentang menerima hasil dengan lapang dada setelah berikhtiar sebaik mungkin.
Ia memberikan contoh sederhana namun sangat relevan: keterlambatan pesawat saat bepergian atau harapan orang tua terhadap masa depan anak-anak mereka yang mungkin tidak selalu sesuai ekspektasi.
“Ada hikmah di balik setiap kejadian. Keterlambatan pesawat bisa menjadi kesempatan untuk membaca lebih banyak, menulis, atau sekadar merenung. Begitu pula dalam kehidupan, jika harapan kita tidak terwujud, bukan berarti kita gagal. Mungkin Allah telah menyiapkan jalan lain yang lebih baik,” ungkapnya.
Dikatakan dirinya termasuk pejabat negara yang tidak suka memanfaatkan fasilitas serta previlage secara berlebihan. “Saya termasuk yang tidak suka masuk ke VIP Room jika terbang. Saya lebih suka bersama tamu pesawat lain menunggu bersama masuk pesawat karena saya bisa mendengar banyak cerita,” katanya.
Peliput : Eko Harsono
Foto ; Aldo dan Awan
InfoTerkini
Internalisasi ZI WBBM Episode 53, Bangun Generasi Emas Sejak Anak Usia Dini Melalui STEAM
Berita 2025-03-13 | 13:03:00
...
selengkapnya