Orang TuaBerbagi
Tips Mendampingi Anak Pasca Bencana
PAUDPEDIA – Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD, banyak dampak yang dirasakan pasca bencana. Tidak hanya merugikan secara fisik dan materi, bencana alam juga membawa dampak psikologis bagi korbannya, tidak terkecuali bagi anak usia dini. Dampak psikologis adalah salah satu yang tidak bisa dihindari dan bentuknya seperti: stres, gangguan kepanikan, cemas berlebih, dan trauma yang tergolong Post Traumatic Stress Disorder (PTSD).
Ada beberapa reaksi khas anak setelah mengalami bencana. Reaksi secara emosi dan perilaku yang timbul di antaranya takut berpisah dengan orang tua, menangis, berteriak, gemetar, ekspresi wajah ketakutan, hingga perilaku regrasi. Perilaku regrasi adalah tindakan yang tidak sesuai usianya, misalnya kembali mengompol setelah biasanya sudah tidak pernah mengompol.
Selain berupa reaksi emosi dan perilaku, anak juga dapat menunjukkan gejala psikologis dampak kebencanaan sebagai berikut :
- Anak usia di bawah 2 tahun :
- Anak usia ini belum dapat menjelaskan kejadian atau perasaan mereka, sehingga pascabencana mereka mengekspresikan kekhawatiran melalui tangisan secara terus menerus.
- Anak selalu ingin digendong atau diperhatikan karena belum bisa diajak berkomunikasi dengan baik saat khawatir.
- Anak usia 2-5 tahun :
- Merasa tidak berdaya dan tak bisa menjaga dirinya sendiri sehingga selalu khawatir berlebihan saat jauh dari orang dewasa.
Baca juga :
Begitupun pada anak usia di atas 2,5 tahun, mereka akan menunjukkan rasa kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan, maka Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD perlu melakukan Pyschological First Aid (PFA) agar dapat menangani persoalan psikologis anak pasca bencana secara tepat. PFA adalah tindakan suportif berupa dukungan sosial, emosional, atau praktis yang diberikan terhadap seseorang yang mengalami peristiwa krisis. Ada berbagai kondisi hal tergolong peristiwa krisis, misalnya kecelakaan, peristiwa traumatis, dan bencana alam.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan sesuai pedoman PFA :
Memperhatikan kebutuhan. Para korban bencana alam, terkhusus anak usia dini tentu membutuhkan perhatian, kita perlu membantu anak agar tidak merasa sendiri. Pastikan anak sudah mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti makan, pakaian, tempat istirahat yang nyaman, serta mainan dan teman bermain.
Menjadi pendengar yang baik. Setelah mengalami peristiwa buruk, anak mungkin ingin membagikan apa yang ada di pikirannya. Jika demikian, Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD harus mendengarkan setiap ucapan anak. Meski begitu, jangan paksa anak untuk bercerita, sebab bisa jadi ia masih trauma dengan kejadian yang dialaminya. Cukup tanyakan apakah ia memiliki sesuatu untuk diceritakan.
Memberikan rasa aman. Kejadian traumatis membuat anak khawatir dan merasa tidak aman. Anak perlu didampingi dan dihibur agar bisa melupakan kejadian buruk yang dialaminya. Pastikan Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD terus berada di dekat anak agar ia lebih tenang.
Membantu agar terhubung dengan dukungan sosial. Dukungan dari orang terdekat sangat penting bagi korban bencana alam. Pasca bencana, pastikan korban, terutama anak, agar terhubung dengan orang yang dikenalinya seperti teman sebaya atau keluarga. Jika Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD bersama anak di situasi setelah bencana, kita bisa mempertemukan anak dengan teman bermain seusianya. Agar anak bisa mengalihkan pikirannya dengan bermain.
Perlu diketahui bahwa PFA merupakan langkah sederhana yang bisa dilakukan siapa saja terhadap korban bencana alam atau kejadian traumatis lainnya. Namun PFA tidak sama dengan memberikan konseling atau diagnosa mengenai keadaan korban.
Penulis : Hammam Izzuddin
Editor : Ifina Trimuliana, M. Pd
Gambar : Awang
Referensi
Pedoman Pendidikan Kebencanaan di Satuan PAUD. Dirjen PAUD dan Pendidikan Masyarakat.2019
Pfefferbaum, B., Jacobs, A. K., Griffin, N., & Houston, J. B. (2015). Children’s Disaster Reactions: the Influence of Exposure and Personal Characteristics. Current Psychiatry Reports, 17(7). doi:10.1007/s11920-015-0598-5
PFA for Schools. National Center for PTSD. https://www.nctsn.org/sites/default/files/resources/pfa_for_schools_no_appendices.pdf
2021-03-12 | 03:39:21
InfoTerkini
Bimtek Coaching dan Mentoring 34 Kepala BBPMP/BPMP Untuk Perkuat Komitmen dan Advokasi Keberlanjutan Merdeka Belajar
Berita 2024-05-06 | 17:00:00
Jakarta, PAUDPEDIA — Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan dan Balai Penjaminan Mutu selengkapnya
Wujudkan Mimpi Indonesia Emas 2045 Dengan Bergerak Bersama, Lanjutkan Gerakan Merdeka Belajar
Berita 2024-05-06 | 07:05:00
PAUDPEDIA —-- Ribuan Kepala Sekolah dan Guru Penggerak, Siswa Berprestasi, Mahasiswa Kampus Merdeka, aktivis so...
selengkapnyaDirektorat PAUD Gelar Bimtek Transisi PAUD-SD Untuk Kepsek dan Guru Penggerak dari 56 Kab/Kota di Aceh dan Sumatera Utara
Berita 2024-05-04 | 21:45:00
PAUDPEDIA —- Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui PDM-09 menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Tra...
selengkapnyaMencegah Diabetes pada Anak Usia Dini
Ruang Artikel 2024-05-03 | 13:00:00
PAUDPEDIA --- Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD Kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100.000 jiwa per Januari 2023. dan yang paling banyak ditemuka...
selengkapnyaData PAUD di Indonesia - 09 Mei 2024
Peserta Didik
Pendidik
Satuan Pendidikan
Rombongan Belajar
Sumber Data: DAPODIK Ganjil 2023/2024