Orang TuaBerbagi
Pengaruh Pendampingan Ayah Bagi Tumbuh Kembang Anak
PAUDPEDIA—Ayah Bunda dan Sobat PAUD, banyak manfaat yang didapatkan anak ketika didampingi oleh seorang Ayah. Interaksi bersama Ayah mampu mengembangkan berbagai aspek perkembangan mereka. Oleh karena itu sudah seharusnya kita meluangkan waktu untuknya Sobat PAUD, berikut adalah beberapa pengaruh pendampingan Ayah terhadap tumbuh kembang anak:
Sosial Emosional Anak, Ayah yang terlibat mengasuh anak sejak awal terbukti memberi kontribusi terhadap berkembangnya rasa aman dalam sisi emosi anak. Perhatian dan kasih sayang ayah kepada anak semasa bayi memberi sumbangan besar bagi terjalinnya kedekatan emosi ayah dengan anak. Anak-anak yang memiliki hubungan yang dekat dengan ayah mereka cenderung memiliki harga diri yang tinggi dan jarang mengalami depresi.
Waktu berkualitas ayah dan anak meningkatkan harga diri, keyakinan, kompetensi sosial, dan keterampilan-keterampilan hidup anak. Keterlibatan para ayah dalam kehidupan anak-anak mereka sebelum usia 7 tahun bisa membantu anak-anak tersebut mengatasi masalah yang terjadi saat proses penyesuaian sosial selama masa remaja. Banyak yang bisa ayah lakukan untuk membangun sosial emosional anak. Menjadi teman bermain misalnya. Ayah dengan karakternya yang maskulin akan memberi asupan emosional yang berbeda dari hasil interaksi anak dengan ibunya. Ibu cenderung memberi rangsangan kelembutan pada anak. Sedangkan ayah cenderung menumbuhkan rasa percaya diri dan jiwa mandiri. Ini akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang seimbang. Bermain bersama anak dapat menumbuhkan kegembiraan. Apalagi, jika permainan itu dilakukan dengan atraktif dan menyenangkan. Misalnya, mengadakan lomba lari dengan anak.
Intelektual Anak, Ayah yang membangun kedekatan dengan anak sejak mereka dalam buaian, dan mau bermain dengan mereka sejak kecil, akan meningkatkan kualitas IQ, kemampuan bahasa, dan berpikir anak yang lebih baik. Gaya permainan ayah yang cenderung dominan dengan fisik, memberi kesempatan pada anak untuk mengambil risiko serta memecahkan masalah dengan tubuhnya. Yang mana, itu mungkin akan sulit didapatkan ketika mereka bermain bersama ibunya. Karakter ayah pada umumnya cenderung memberi tantangan pada anak untuk menyelesaikan masalah mereka sendiri. Ini sangat berguna untuk menumbuhkan kemandirian anak. Ayah kadang juga menemukan cara bermain yang baru dan tak terduga yang membuat anak lebih kaya ide dan wawasan kreativitasnya.
Baca juga :
Perkembangan Bahasa Anak, Ayah cenderung mengembangkan pola komunikasi menggali. Ayah suka bertanya apa, siapa, kenapa, kapan, dimana, terhadap apa yang dilakukan anak. Pola komunikasi ini cenderung lebih merangsang percakapan. Oleh karena itu, ia dapat merangsang keterampilan berpikir serta mengasah kemampuan bahasa anak. Itulah kenapa, anak usia 2 tahun yang cukup mendapat rangsangan beragam kosa kata dari ayahnya, akan cenderung memiliki keterampilan bahasa yang lebih baik setahun kemudian. 40 Begitu juga dengan anak perempuan yang rutin dibacakan buku oleh ayahnya, mereka cenderung memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Oleh karena itu, seorang ayah semestinya tidak meremehkan kegiatan sederhana bersama anak mereka. Walau sekadar bercerita, bincang ringan, atau sekadar main tebak-tebakan. Dengan adanya kedekatan emosi, plus berbagai kosakata baru dari ayah, hal itu dapat menjadi rangsangan bagi pikiran anak serta menjadi referensi bagi ekspresi bahasa mereka.
Perkembangan Motorik Anak, Sebagaimana yang telah disinggung di atas, bahwa permainan bersama ayah cenderung kental warna maskulinnya. Hal ini dicirikan dengan dominannya permainan yang melibatkan aktivitas fisik. Sebagaimana yang diungkap dalam penelitian bahwa anak cenderung memiliki skor tes perkembangan gerak yang tinggi ketika ayah mereka ikut terlibat dalam pengasuhannya. Anak juga cenderung lebih mampu mengontrol emosi saat mereka terlibat dalam kontak fisik. Kuncinya ada pada pembiasaan dan latihan. Dalam permainan fisik dengan ayah sangat mungkin terkandung adanya unsur olah raga. Seperti berlari, melompat, bahkan bergulat. Anak berlatih mengontrol emosi ketika berhadapan dengan orang yang lebih dewasa dalam permainan yang mereka lakukan. Selain itu, seorang ayah akan cenderung lebih mudah mengontrol pola makan dan pola minum anak, mengajari mereka pertolongan pertama ketika terluka, juga mengatur waktu istirahatnya.
Penulis : Ifina Trimuliana, M. Pd
Foto : Dhio Dhafin
Referensi :
Buku Saku. Letaknya Di Tangan Ayah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini 2020
2021-06-28 | 11:29:59
InfoTerkini
Bimtek Coaching dan Mentoring 34 Kepala BBPMP/BPMP Untuk Perkuat Komitmen dan Advokasi Keberlanjutan Merdeka Belajar
Berita 2024-05-06 | 17:00:00
Jakarta, PAUDPEDIA — Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan dan Balai Penjaminan Mutu selengkapnya
Wujudkan Mimpi Indonesia Emas 2045 Dengan Bergerak Bersama, Lanjutkan Gerakan Merdeka Belajar
Berita 2024-05-06 | 07:05:00
PAUDPEDIA —-- Ribuan Kepala Sekolah dan Guru Penggerak, Siswa Berprestasi, Mahasiswa Kampus Merdeka, aktivis so...
selengkapnyaDirektorat PAUD Gelar Bimtek Transisi PAUD-SD Untuk Kepsek dan Guru Penggerak dari 56 Kab/Kota di Aceh dan Sumatera Utara
Berita 2024-05-04 | 21:45:00
PAUDPEDIA —- Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui PDM-09 menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Tra...
selengkapnyaMencegah Diabetes pada Anak Usia Dini
Ruang Artikel 2024-05-03 | 13:00:00
PAUDPEDIA --- Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD Kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100.000 jiwa per Januari 2023. dan yang paling banyak ditemuka...
selengkapnyaData PAUD di Indonesia - 09 Mei 2024
Peserta Didik
Pendidik
Satuan Pendidikan
Rombongan Belajar
Sumber Data: DAPODIK Ganjil 2023/2024