Orang TuaBerbagi
Lima Peran Penting Ayah
PAUDPEDIA - Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD, menjadi Ayah adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi, menjadi ayah tak hanya tentang memiliki anak. Meski panggilan ini ada memang karena lahirnya anak ke dunia. Ada beberapa peran yang harus dipahami sebelum seseorang siap menjadi seorang Ayah. Apa saja perannya? Yuk kita simak penjelasan berikut ini:
- Ayah sebagai pemecah masalah. Dengan ayah, (mestinya) tak ada jarak emosi. Bersama ayah, pemecahan masalah (mestinya) bukan lagi sekadar soal teknis, melainkan ada kasih saying yang turut terisi. Banyak hal sepele dan mudah di mata ayah, tapi bagi anak ternyata itu masalah. Mulai dari memompa ban sepeda, atau sekadar mengikat tali ayunan di belakang rumah. Semua itu menjadi sarana bagi ayah untuk mendekati anak sekaligus menanamkan nilai dan pelajaran pada mereka.
Seorang ayah yang aktif terlibat dalam kehidupan anak dapat menjadi inspirasi dalam memecahkan masalah. Ayah memiliki kesempatan menunjukkkan kepada anak-anak mereka bagaimana membuat keputusan. Bagaimana bertindak atas dasar keputusan itu. Juga bagaimana mesti menyikapi akibat dari keputusan yang mereka ambil. Ini melatih tanggung jawab anak, kemandirian, serta kemampuan mengandalkan diri sendiri. Anak yang banyak mendapat inspirasi pemecahan masalah dari ayahnya cenderung akan lebih tenang, sehingga lebih menarik perhatian teman dan gurunya. Sebaliknya, anak yang tidak punya teladan yang baik dalam memecahkan masalah, rawan terjebak pada cara menyelesaikan masalah yang tak tepat. Anak yang tak memiliki cukup keterampilan menyelesaikan masalah, cenderung akan tumbuh menjadi orang yang tidak mandiri. Ia tergantung pada bantuan orang lain. Ada kalanya, ayah terlambat melibatkan diri dalam pemecahan masalah anak.
- Ayah sebagai teman bermain. Seorang anak bisa belajar lewat kegiatan bermain. Begitu juga seorang ayah bisa menanamkan banyak nilai dan pelajaran melalui kegiatan bermain bersama anaknya. Minimal, anak dapat belajar menyukai ayah mereka. Belajar percaya pada ayah mereka. Anak belajar membangun ikatan emosi positif dengan ayahnya. Permainan bersama ayah juga akan melengkapi aspek fisik anak. Sebab, biasanya, ayah cenderung mengajak anak melakukan permainan yang sifatnya fisik. Seperti mengayun anak, kejar-kejaran, dan semisalnya. Permainan seperti ini bagus untuk membangun otot dan koordinasi fisik anak.
- Ayah sebagai pemandu prinsip. Ayah memiliki peran mengajarkan anak tentang perilaku yang diharapkan secara sosial. Ini membantu anak-anak untuk belajar perbedaan antara yang benar dan salah, serta memampukan anak-anak untuk mengalami dan memahami konsekuensi-konsekuensi dari perilaku mereka sendiri. Ayah yang memberikan panduan untuk anak-anak mereka, tak hanya mempertahankan “otoritas”- nya, tetapi juga bermakna bisa menggunakannya dengan efektif.
- Ayah sebagai penyedia. Secara umum, seorang ayah dianggap sebagai penyedia keperluan sumber daya utama bagi keluarga. Ayah menyediakan uang, makanan, tempat tinggal, pakaian untuk anak dan keluarganya. Akan tetapi, ayah tak hanya penyedia keperluan materi. Ayah juga bisa menjadi penyedia pengasuhan untuk anak. Seringkali para ayah menganggap bahwa tugasnya hanya sekadar penyedia keperluan yang bersifat material. Ini tentu pendapat atau pandanganyang tidak tepat. Ayah perlu terlibat menyediakan bimbingan, bermain bersama anak, terlibat dalam kegiatan sekolah anak, dan kegiatan-kegiatan komunitas yang mendukung perkembangan anak. Ketika para ayah mengenali diri mereka sebagai pengasuh, mereka cenderung nyambung dengan orang tua lain serta para penyedia pengasuhan anak di masyarakat. Sekaligus, ayah bisa menjadi pihak yang dengan sungguh-sungguh mengupayakan teraihnya kesejahteraan anak.
Baca juga :
- Ayah sebagai penyiap. Idealnya, ayah mengambil peran yang besar dalam menyiapkan anak untuk menghadapi tantangan hidup. Misal, dengan sering mengajak anak berbincang tentang nilai-nilai dan moral keluarga, serta contoh perilaku yang pantas. Untuk melakukan ini, seorang ayah tak perlu menunggu anaknya dewasa. Sebaiknya dilakukan sejak anak usia dini, dan berlanjut hingga sepanjang hidupnya. Kedekatan ayah dengan anak, serta keteladanan yang diberikannya, akan menjadi inspirasi bagi anak ketika kelak menjadi orang tua.
Penulis : Ifina Trimuliana, M. Pd
Foto : Dhio Dhafin
Referensi:
Buku Saku. Letaknya Di Tangan Ayah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, P
2021-06-21 | 12:19:46
InfoTerkini
Bimtek Coaching dan Mentoring 34 Kepala BBPMP/BPMP Untuk Perkuat Komitmen dan Advokasi Keberlanjutan Merdeka Belajar
Berita 2024-05-06 | 17:00:00
Jakarta, PAUDPEDIA — Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan dan Balai Penjaminan Mutu selengkapnya
Wujudkan Mimpi Indonesia Emas 2045 Dengan Bergerak Bersama, Lanjutkan Gerakan Merdeka Belajar
Berita 2024-05-06 | 07:05:00
PAUDPEDIA —-- Ribuan Kepala Sekolah dan Guru Penggerak, Siswa Berprestasi, Mahasiswa Kampus Merdeka, aktivis so...
selengkapnyaDirektorat PAUD Gelar Bimtek Transisi PAUD-SD Untuk Kepsek dan Guru Penggerak dari 56 Kab/Kota di Aceh dan Sumatera Utara
Berita 2024-05-04 | 21:45:00
PAUDPEDIA —- Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) melalui PDM-09 menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Tra...
selengkapnyaMencegah Diabetes pada Anak Usia Dini
Ruang Artikel 2024-05-03 | 13:00:00
PAUDPEDIA --- Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD Kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100.000 jiwa per Januari 2023. dan yang paling banyak ditemuka...
selengkapnyaData PAUD di Indonesia - 10 Mei 2024
Peserta Didik
Pendidik
Satuan Pendidikan
Rombongan Belajar
Sumber Data: DAPODIK Ganjil 2023/2024