Kabar PaudInspirasi
Andi Supriadi Sinaga S.Pd, PAUD Inklusi PABK King Kids : Perbedaan Itu Indah, Tiada Mahluk Yang Sempurna
Quote :
Bantuan BOP ABK lah yang sangat menolong kami, baik itu untuk penambahan fasilitas belajar maupun menambah transport guru.
Tidak semua manusia terlahir dengan sempurna secara fisik maupun mental, hal ini dibuktikan dengan adanya anak yang terlahir dengan berkebutuhan khusus seperti, autisme, lambat bicara, gangguan belajar, down syndrome, hiperaktif, mental retardasi, gangguan pendengaran, cerebral palsy, gifted disinkroni, dan lain sebagainya sesuai dengan kekhususan yang ditakdirkan.
Meski begitu, dengan segenap ide dan pemikiran bahwasannya setiap manusia berhak dan wajib mendapatkan pendidikan dan ilmu pengetahuan, untuk itu sebagai makhluk sosial, seorang pria berdarah Batak mendirikan PAUD PABK KING KIDS yang khusus menangani anak-anak berkebutuhan khusus sebagai dasar mereka untuk mencerna dan mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk bekal hidup mereka dalam kehidupan.
Pendidikan anak berkebutuhan khusus Kings Kids di Pematang Siantar berdiri sejak tahun 2011. Ide pendirian berasal dari seorang guru yang telah berkecimpung di dunia pendidikan anak berkebutuhan khusus sejak tahun 2007, Andi Supriadi Sinaga S.Pd.
Suka dan duka telah ia lalui dalam hal menangani anak berkebutuhan khusus. “Suka nya, melihat anak yang awalnya tidak mengerti apa-apa menjadi bisa, yang tak mampu berbicara menjadi cerewet dan selalu bertanya, yang tidak paham peraturan dilingkungan menjadi paham dan lebih santun. Dukanya, miris melihat anak berkebutuhan khusus belum mendapat hak hidup layak, omongan negatif dari para tetangga mereka, ditolak di sekolah formal padahal anak telah mampu mengikuti sistem yang ada disekolah formal,” ujarnya kepada Tim Buku PAUD Inklusi.
Merubah Pola Pikir
Dengan banyaknya permasalahan anak ABK, Andi berjuang dibarisan terdepan untuk mengubah pola pikir (mindset) masyarakat dan mengubah sistem sekolah yang sangat kaku. Ketika beliau menjadi pembicara tentang ABK di setiap sekolah yang ada di Pematangsiantar maupun di luar kota selalu ia menekankan, perbedaan itu indah bila kita saling menerima, tiada makhluk yang sempurna, kesempurnaan hanya milik sang khalik. Kini telah banyak anak didik beliau yang diterima di sekolah-sekolah formal yang ada dikota Pematangsiantar.
Penanganan bagi anak berkebutuhan khusus tiada yang sama diseluruh dunia ini, banyak treatmen, banyak metode dan banyak teori tentang sistem pendidikan mereka, ilmu pengetahuan tentang pendidikan anak berkebutuhan khusus selalu berkembang. Namun harus ada acuan pasti dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus ini.
Tahun 2007 pendidikan tentang anak berkebutuhan khusus masih sangat asing dikota kecil kami. Informasi juga sangat sulit didapat. Awal membuka lembaga pak Andi menggunakan metode dan kurikulum 'Verbal Behavior Training Manual,' The Mariposa School for Autistic Children, North Carolina yang ditulis Tracy Vail dan Denise Freeman.
Lalu beliau juga membuat kurikulum sendiri yang ia dapatkan dari pengalaman dan pelatihan yang ia ikuti baik secara nasional maupun international. Dan ia kembangkan dengan metode floortime yang dirancang oleh Stanley l Greenspan,M.D, Serena Weder PH.D dengan Robin Simon dalam buku The Child With Special Need.
Menurut pengalaman beliau metode floortime sangat baik bagi anak berkebutuhan khusus dengan sistem yang sudah terperinci.
Saat ini, ilmu pengetahuan tentang anak-anak berkebutuhan khusus sudah sangat maju pesat Direktorat Paud juga sudah memiliki Kurikulum K13 yang sangat bagus di gabungkan dengan sistem pendidikan anak berkebutuhan khusus.
Sekarang ini, dilembaga pak Andi telah menggunakan kurikulum lembaga yang di modifikasi dengan Kurikulum K13. Menurut dia, terpenting dalam menangani anak berkebutuhan khusus dari pengalamannya adalah memberikan diri kita sepenuh hati. Tahap awal observasi tentang kekhususan anak, pahami psikologi perkembangan anak, siapkan materi pembelajaran yang terarah dan terstruktur, pahami gaya belajar anak,improvisasi dalam mengajar karena sabar saja tak cukup.
“Jalin ikatan dengan penuh cinta, niscaya semua program pembelajaran akan berjalan kata beliau dengan optimis. Lembaga pendidikan selalu memiliki kisah klasik tentang pembiayaan operasional sekolah yang selalu menjadi dilema dalam menjalankan roda pendidikan,” kata Andi.
Lembaga yang di pimpin oleh pak Andi, memungut uang iuran bulanan kepada murid-murid sebesar Rp.200.000 per bulan, beliau juga memberlakukan sistem subsidi silang dan menggratiskan biaya pendidikan bagi yang tidak mampu maupun anak yatim.
Berbagai cara telah ia tempuh dalam menjalin kemitraan dengan perusahaan yang ada dikota pematangsiantar namun belum berhasil hingga saat ini, sangat sulit mendapatkan dana CSR di kota kami kata beliau, namun ia tak pernah putus asa, ada delapan guru disini yang menggantungkan hidup dan keluarganya, jika saya lelah maka akan banyak jiwa-jiwa yang kelelahan kata beliau dengan wajah yang tersenyum.
Bantuan Pemerintah
Bantuan BOP ABK lah yang sangat menolong mereka, baik itu untuk penambahan fasilitas belajar maupun menambah transport guru. Lembaga pak Andi mendapatkan bantuan BOP ABK dari direktorat paud dari tahun 2016,2017,2018 tahun 2019 beliau tidak mendapatkan bantuan tersebut karena telah mendapatkan bantuan BOP ABK selama 3 tahun berturut-turut.
Tahun 2020 ini beliau mendapatkan kembali bantuan BOP ABK tersebut dan beliau mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada Direktorat PAUD atas kepercayaannya. Bantuan tersebut sangat besar manfaatnya terlebih lagi kepada lembaga pendidikan mAndiri yang tidak ada donatur sama sekali seperti lembaga pak Andi. “Peralatan pelatihan untuk anak -anak ini sangat mahal, terkadang cepat rusak karena dirusakin anak-anak. Bila melihat peralatan pelatihan yang rusak saya hanya bisa mengelus dada sambil berkata yah namanya juga anak-anak,” ujarnya.
Dikatakan, guru-guru dilembaganya yang mendapatkan biaya transport dan biaya pendampingan dari pemerintah oleh mereka disebut bonus dari Tuhan. Mereka sangat berterimakasih kepada pemerintah. jika kita berbicara bisnis dalam dunia pendidikan anak-anak ini maka tidak akan pernah kita temukan nilai profit nya.namun bila hati yang berbicara nikmat dalam menjalaninya begitu bahagia.tidak di bumi di surga nanti balasan kita,jargon yang selalu diucapkan pak Andi kepada teman-teman seperjuangannya.
Quote :
Guru-guru di lembaganya yang mendapatkan biaya transport dan biaya pendampingan oleh mereka disebut bonus dari Tuhan.
Tahun ini dunia di landa virus covid-19 yang menghantam semua aspek dan semua kalangan, begitu berat dan terpukulnya semua manusia dibumi, terlebih lagi lembaga pendidikan, pemerintah melarang aktivitas belajar mengajar di semua lini pendidikan.
Tidak terbayangkan bagaimana gundah gulananya para pelaku pendidikan mandiri, apalagi pendidikan anak berkebutuhan khusus, seperti lembaga yang dikelola pak Andi. Sekolah harus libur,anak-anak didik pasti kemampuannya banyak yang menghilang,dan tiada pemasukan apapun,biaya kehidupan tetap berjalan, uang tabungan habis, sedih, bingung namun hidup harus tetap berjalan.saya tidak mau berputus asa dan menangisi kehidupan.
“Saya mencari peluang usaha sampingan sembari menunggu sekolah aktif kembali. Covid19 merubah semua prilaku manusia mungkin karena terlalu jenuh dirumah menghasilkan hobby baru yang menurut saya sebuah peluang usaha, manusia sekarang banyak menanam dan memelihara bunga dirumah,” katanya.
Syukurnya, lanjut Andi kota tempatnya tinggal dikelilingi hutan dan banyak tumbuh bunga-bunga yang indah oleh karena itu dia membuka usaha menjual bunga. Saat ini usaha bunga yang diberi nama Kianos Planthouse dan sudah dapat mengirim bunga ke luar kota dan ke luar pulau Jawa seperti kota Tangerang dan Jakarta. “Alhamdulilah berkat usaha bunga ini mampu mencukupi kebutuhan kami sehari-hari,” katanya.
Ketika sekolah aktif kembali usaha bunga ini akan disinergikan dengan pendidikan anak-anak didik, mengajarkan mereka bercocok tanam, memelihara dan merawat tanaman hias. Semua masalah akan selalu ada jalan keluarnya apabila kita selalu berdoa dan berusaha, selalu berfikir positif, melihat peluang dan berusaha.
Seperti kata orang bijak, proses memang tidak membohongi hasil. Hal ini sepertinya yang bisa di petik dari pengamalan pak Andi dalam mengelola lembaganya.
Sumber | : | Best Practice PAUD Inklusif Direktorat PAUD |
2022-07-13 | 21:59:00