Berita
Mengenang Prof Poorwo Soedarmo Bapak Gizi Nasional dan Penemu Slogan “Empat Sehat Lima Sempurna” (Bagian 1)
Ruang Artikel 2025-02-05 | 13:30:00
PAUDPEDIA – Tagline alias kalimat pendek Empat Sehat Lima Sempurna merupakan kalimat bertuah yang telah meresap ke dalam sanubari masyarakat Indonesia, seperti halnya kata “Dua Anak Cukup” yang membuat sukses program Keluarga Berencana.
Kalimat sakti Empat Sehat Lima Sempurna, merupakan slogan yang mengajak masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi lengkap. Slogan ini dipopulerkan oleh Prof. Poorwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, pada tahun 1955.
Empat Sehat Lima Sempurna terdiri dari empat sehat, yaitu makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, dan buah-buahan. Lima sempurna, yaitu susu sebagai tambahan nutrisi.
Manfaat mengonsumsi makanan 4 Sehat 5 Sempurna di antaranya: Mendukung pertumbuhan anak, Mencegah kekurangan gizi, Mengontrol berat badan, Mendukung pertumbuhan otak, Menjaga sistem pencernaan.
Namun, slogan ini sudah tidak lagi digunakan sebagai panduan pola makan sehat oleh Kementerian Kesehatan RI. Konsep 4 Sehat 5 Sempurna telah berkembang dan disempurnakan menjadi Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
Seperti kita ketahui konsep “Empat Sehat Lima Sempurna” menekankan pada konsumsi nasi, lauk pauk, sayur, buah dan memandang susu sebagai bahan pangan yang menyempurnakan.
Sementara konsep “Gizi Seimbang” dimaknai sebagai susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Selain itu, PGS memperhatikan 4 prinsip, yaitu: Membiasakan makan makanan yang beraneka ragam, Menjaga pola hidup bersih, Pentingnya pola hidup aktif dan olah raga, dan pantau berat badan.
Di dalam konsep “Empat Sehat Lima Sempurna”, susu menjadi manakan/minuman yang dikelompokkan tersendiri dan dianggap sebagai penyempurna. Sedangkan di dalam konsep PGS, susu termasuk kedalam kelompok lauk-pauk dan bukan makanan penyempurna dan dapat digantikan dengan jenis makanan lainnya yang sama nilai gizinya.
Kandungan gizi dalam susu adalah protein dan beragam mineral (Kalsium, Fosfor, Zat Besi). Sementara dalam PGS, jika sudah cukup dan beragam konsumsi sumber protein seperti telur dan daging, daging dan ikan, tidak mengonsumsi susu juga tidak apa-apa.
Konsep “Empat Sehat Lima Sempurna” tidak menggambarkan bahwa tubuh perlu minum air mineral secara cukup, aman, dan bersih. Sementara konsep PGS sudah menjelaskan pentingnya mencukupi kebutuhan minum air mineral minimal 2 liter, atau lebih kurang 8 gelas per hari.
Lembaga Makanan Rakyat
Sebelum pemerintah membentuk Badan Gizi Nasional yang bertugas melaksanakan pemenuhan gizi nasional untuk masyarakat Indonesia, sejatinya pada tahun 1950 pemerintah Orde Lama telah membentuk Lembaga Makanan Rakyat dibawah Kementerian Kesehatan yang bertugas sama dengan BGN yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Perpres Nomor 83 Tahun 2024.
Lembaga Makanan Rakyat menetapkan setiap 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional (HGN). Peringatan itu digelar untuk memperbaiki status gizi sekaligus derajat kesehatan masyarakat Indonesia, terutama pasca-perang kemerdekaan.
Adalah Prof. Poorwo Soedarmo, sosok Bapak Gizi Nasional Indonesia yang merintisnya sejak 1950. Ia diangkat mantan Menteri Kesehatan dr. J. Leimena sebagai Kepala Lembaga Makanan Rakyat, atau dulunya dikenal sebagai Instituut Voor Volksvoeding (IVV).
Dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, profesor asal Malang kelahiran 20 Februari 1904 itu merupakan lulusan sekolah kedokteran School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) pada 1927. Ia mempelajari ilmugizi dari berbagai kampus, mulai dari Filipina, London, hingga Amerika Serikat, termasuk mengikuti perkuliahan di Harvard University dan Columbia University.
Ia diangkat sebagai guru besar ilmu gizi pertama di Universitas Indonesia pada 1958. Tepat pada tahun itu juga FKUI membuka jurusan Ilmu Gizi. Jurusan itu berhasil mencetak ribuan ahli gizi di Indonesia.
Prof. Poorwo Soedarmo (20 Februari 1904 – 13 Maret 2003) adalah seorang guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia asal Indonesia. Ia dikenal sebagai penggagas slogan "Empat Sehat Lima Sempurna". Nama resminya yang tercantum dalam buku biografinya menggunakan "oo" pada nama depannya. Banyak generasi penerusnya pada tahun 1990-an menulisnya dengan "oe" atau "u" menjadi "Poerwo/Purwo Soedarmo". Oleh para sejawat dan murid-muridnya dikenal dengan singkatan "PS".
Banyak karya ilmiah yang ditelurkan oleh pendiri Akademi Gizi itu. Salah satunya adalah Home Economics yang saat ini dikenal sebagai Ilmu Kesejahteraan Keluarga. Ia juga yang menggagas konsep empat sehat, lima sempurna untuk memenuhi gizi seimbang.
Pada 1969, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) mengangkatnya Prof Soedarmo sebagai Bapak Gizi Indonesia. Atas jasanya membantu memperbaiki gizi masyarakat Indonesia, ia diberikan penghargaan Bintang Mahaputra Utama pada 1992. Ia meninggal dunia pada 13 Maret 2022 dan jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Awal Mula Hari Gizi
Hari Gizi Nasional (HGN) diselenggarakan untuk memperingati dimulainya pengkaderan tenaga gizi Indonesia dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang Makanan oleh LMR pada 25 Januari 1951. Sejak saat itu, pendidikan tenaga gizi berkembang di banyak perguruan tinggi di Indonesia.
Hari Gizi Nasional pertama kali diadakan oleh LMR pada pertengahan 1960an. Peringatan itu dilanjutkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat sejak tahun 1970-an hingga sekarang. Peringatan HGN, menurut Kementerian Kesehatan, merupakan momentum penting dalam menggalang kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai pihak untuk bersama membangun gizi menuju bangsa sehat berprestasi melalui gizi seimbang dan produksi pangan berkelanjutan.
Masalah gizi di Indonesia saat ini masih didominasi oleh gizi kurang dan stunting, meski angkanya cenderung menurun. Berdasarkan Riskesdas 2013-2018, prevalensi gizi kurang dan stunting menurun berturut-turut dari 19.6% menjadi 17.7% dan dari 37.2% menjadi 30.8%, masih di atas ambang batas yang ditetapkan WHO.
Hari Gizi Nasional ke-65 yang diperingati pada tahun 2025 menjadi momen penting untuk memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang. Dengan tema “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat,” peringatan ini mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama mengadopsi pola makan sehat sebagai langkah mendukung terciptanya generasi emas Indonesia.Gizi memiliki peran yang sangat penting dalam membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Namun, berbagai tantangan seperti angka stunting yang masih tinggi, rendahnya konsumsi protein hewani, serta kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, menjadi isu yang perlu kita hadapi bersama. Pemerintah, melalui berbagai program, telah berkomitmen memperbaiki kondisi ini. Kerja sama lintas sektor dan peran aktif masyarakat tetap menjadi kunci keberhasilan.
Penyunting : Eko Harsono
Sumber : Wikipedia dan Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan