GuruKreatif
Keterlibatan Pakar Sukseskan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
PAUDPEDIA—Ayah Bunda dan Sobat PAUD, seperti yang kita rasakan bersama, begitu banyak perubahan-perubahan yang terjadi semenjak adanya wabah Covid-19 ini. Bahkan perubahan kondisi ini tidak hanya dirasakan oleh anak tapi juga orang tua, pendidik, masyarakat, dan pemegang kebijakan. Oleh karena itu, untuk menghadapi situasi sulit ini, maka semua orang hendaknya sama-sama belajar bagaimana untuk menata kehidupan agar dapat segera beradaptasi dengan kondisi selama pandemi ini.
Semua orang, termasuk pendidik PAUD, masih sama-sama belajar untuk menemukan pola yang sesuai terkait pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) maupun Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) ini. Salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan melibatkan pakar untuk mendampingi pendidik maupun orang tua saat PJJ maupun PTMT.
Begitulah halnya yang dikemukakan oleh Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si, Psikolog, dosen Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Ia mengungkapkan bahwa pandemi ini telah memaksa kita untuk mengubah diri dalam banyak hal, termasuk dalam menjalankan praktik pengasuhan dan pendidikan anak usia dini. Selama situasi pandemi, tidak memungkinkan anak bermain-belajar di PAUD, namun harus bermain-belajar di rumah bersama orang tua. Kondisi yang baru ini tidak serta merta berlangsung mulus, proses pembelajaran akan banyak terjadi pada pihak pendidik juga orangtua. Di satu sisi pendidik belajar dan berinovasi untuk melakukan transfer pengetahuan kepada orangtua. Di sisi orangtua juga belajar menata diri dengan mengelola waktu untuk mengkondisikan situasi rumah dan situasi belajar serta mendampingi anak. Kondisi yang terasa menekan dan tiba-tiba menuntut diri seringkali mempengaruhi kondisi psikologis, khususnya pada orangtua. Tidak sedikit orang tua yang meluapkan emosi negatif sebagai ekspresi diri yang ditunjukkan secara terbuka dan ditujukan kepada anak. Dalam situasi ini, tentu saja pihak yang paling dirugikan adalah anak.
Seperti yang telah dijelaskan, banyak adaptasi yang harus dilakukan orang tua, hal-hal seputar pembelajaran anak yang tanggungjawabnya biasanya diserahkan kepada pendidik, sekarang diemban sepenuhnya oleh mereka. Lalu apa yang terjadi? Orang tua merasa kebingungan, kerepotan, dan alih-alih hal ini kembali menjadi tanggung jawab pendidik untuk merangkul orang tua, apa yang harus mereka lakukan bersama anak selama pembelajaran jarak jauh ini.
Kebingungan melaksanakan PJJ tidak hanya dirasakan oleh orang tua, tetapi hal yang sama juga dirasakan pendidik. Mereka merasa kaget dengan kondisi pembelajaran yang seperti ini, yang biasanya mereka langsung berhadapan dengan anak tetapi sekarang mereka justru terlebih dahulu harus berhadapan dengan orang tua yang memiliki beragam watak.
Pesan untuk Pendidik PAUD dalam Menyambut PTMT
Untuk memudahkan semua proses tersebut, berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan pendidik menyambut pembelajaran tatap muka terbatas yang juga sudah dimulai di tataran PAUD:
-
Memiliki kesadaran untuk meningkatkan kompetensi diri, terkait metode, cara, serta berbagai tema penting yang ditambahkan terkait kondisi saat ini. Pendidik merupakan agen pembaharu yang membawa perubahan terhadap diri orang lain. Semua pihak perlu membangun awareness atau kesadaran bahwa proses pembelajaran anak usia dini harus terus berjalan, sehingga pendidik harus membantu orang tua agar PJJ dapat dijalankan dengan baik. Blended learning (PJJ & PTMT) dapat tetap dilakukan karena tanggungjawab mendidik khususnya untuk anak usia dini yang sebenarnya adalah orang tua. Hanya saja kita tentu perlu waktu untuk membangun kesadaran itu, agar orang tua terbiasa dengan proses pembelajaran secara terstruktur.
-
Melakukan pembelajaran tatap muka terbatas dengan memperkuat kerja sama pendidik dengan orang tua di satuan PAUD. Sebagaimana yang disampaikan Ki Hajar Dewantara tokoh Pendidikan Bangsa Indonesia bahwa madrasah pertama anak adalah keluarga. Oleh karenanya perlu kerjasama yang erat antara pendidik dan orang tua.
-
Selalu ciptakan peluang anak untuk belajar dan belajar, jangan sampaikan sesuatu yang mematikan peluang tersebut. Misalnya, ada anak yang bertanya “mengapa langit itu biru?” maka pendidik maupun orang tua hendaknya dapat memberikan jawaban sederhana yang dapat dipahami oleh mereka, bukan sebaliknya dengan memarahami mereka karena banyak tanya. Cara belajar anak tidak sama dengan cara belajar orang dewasa, mereka belajar bukan dengan duduk manis tangan dilipat di atas meja, tetapi melalui pengalaman-penglaman atau proses yang mereka lalui dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya dengan suka bertanya tadi.
Pesan untuk Orang Tua dalam Menyambut PTMT
Seperti telah dijelaskan di atas, peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak usia dini, khususnya sepanjang masa pandemi dan pola belajar PJJ dan PTMT ini. Oleh karenanya, orang tua harus perlu pengetahuan dan keterampilan dalam mendidik anak, mereka perlu terus mengembangkan wawasan seputar pengasuhan anak (parenting) seperti berikut ini :
-
Kesadaran pada setiap orangtua bahwa dalam kondisi apapun, orangtua harus selalu berperan sebagai guru, pembimbing, dan pemberi contoh pada anak
-
Dalam mengasuh dan mendidik anak, harus dipahami bahwa munculnya sebuah kompetensi melalui proses atau tidak terjadi secara tiba-tiba. Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dan latihan atau habituasi yang terus menerus.
-
Memenuhi kebutuhan dasar anak. Selain kebutuhan primer (pangan, sandang, papan, istirahat yang cukup), juga memastikan lingkungan fisik dan psikologis yang aman bagi anak sehingga anak dapat bebas mengembangkan diri.
-
Menciptakan iklim keluarga yang kondusif dengan melakukan komunikasi secara terbuka agar antar anggota keluarga dapat saling menguatkan dan membuat aturan dalam keluarga dengan jelas, misalnya terkait kebiasaan cuci tangan dan memakai masker, serta menerapkan kebiasaan hidup bersih
-
Memberikan apresiasi untuk setiap perilaku baik anak. Jangan hanya fokus pada kekurangan atau kelemahan anak-anak kita, tetapi lihatlah kelebihan mereka atau perilaku baik apa yang telah mereka lakukan, kemudian berikan apresiasi untuk itu.
-
Menjalin relasi harmoni bersama pasangan selama proses pengasuhan, baik antara suami-istri maupun dengan anggota keluarga lainnya. Hindari pertengkaran atau perdebatan di depan anak.
-
Jangan memperburuk situasi yang ada dengan melihat sisi negatif. Namun harus bersama-sama saling membangkitkan diri dengan melihat sesuatu dari sisi posisitf dan bersama berdiskusi bagaimana untuk mencapai hal yang lebih baik atau menyenagkan untuk semua.
-
Bertindak sebagai role model bagi anak. Bagaimanapun orang tua adalah panutan bagi anak-anaknya, maka jadilah teladan yang layak dicontoh oleh anak-anak kita yang mengajarkan kebaikan melalui kebaikan pula.
Ayah Bunda dan Sobat PAUD, Dr. Rita juga menyampaikan bahwa menurut kajian berbagai riset, ada beberapa hal yang dapat dibangun jika anak mendapatkan respon positif dari lingkungannya:
-
Membentuk perasaan positif, membantu penilaian diri yang positif, memperkuat rasa keingintahuan, antusiasme, dan perasaan-perasaan positif lainnya dalam diri anak.
-
Memperkuat pondasi pemahaman sosial, misalnya orang tua yang melihat anak itu penuh apresiasi atau melihat anak dengan cara positif maka ia pun akan melihat dunianya dengan cara yang positif, begitu pun sebaliknya. Jadi keberadaan orang tua sangat penting supaya anak mempunyai kepercayaan diri dan kemantapan untuk mengekspresikan diri.
Apa yang bisa Dilakukan Pakar PAUD untuk Pendidik PAUD saat PJJ dan PTMT?
Dalam menunjang beberapa hal yang telah dijabarkan di atas, maka pakar dapat membantu proses pembelajaran dengan menyiapkan panduan maupun juknis yang menjelaskan secara teknis pembelajaran jarak jauh maupun pembelajaran tatap muka terbatas. Selain itu pakar juga dapat membantu melakukan analisis, asessmen, dan menyiapkan berbagai macam metode belajar online untuk dipakai orang tua.
Lebih lanjut, para pakar hendaknya juga membantu membuat support system, menciptakan model pembelajaran daring yang menyenangkan dan juga media pembelajaran yang praktis dan efektif untuk digunakan selama pembelajaran.
Tak cukup pakar saja, pendidik-pendidik pun juga harus aktif untuk meng-update diri terkait pelaksanakan pembelajaran pada pandemi ini misalnya, melalui organisasi profesi semacam HIMPAUDI, IGTKI ataupun lewat Gugus PAUD yang aktif melakukan pengayaan bersama, dan saling tukar informasi terkait pembelajaran.
Penulis : Ifina Trimuliana, M.Pd
Foto : Awang
2021-11-19 | 14:07:00
InfoTerkini
Mencegah Diabetes pada Anak Usia Dini
Ruang Artikel 2024-05-03 | 13:00:00
PAUDPEDIA --- Ayah, Bunda, dan Sobat PAUD Kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100.000 jiwa per Januari 2023. dan yang paling banyak ditemuka...
selengkapnyaMakanan Pemicu Diabetes pada Anak Usia Dini
Ruang Artikel 2024-05-03 | 09:55:00
PAUDPEDIA-- selengkapnya