Berita
Pramuka Prasiaga sebagai upaya sejak usia dini menumbukan karakter, semangat nasionalisme dan patriotisme manusia Indonesia.
Berita 2019-08-01 | 12:38:31
Pada puncak peringatan Hari Pramuka Nasional tanggal 14 Agustus 2019, Kwartir Nasional (Kwarnas) akan meluncurkan Pramuka Prasiaga sebagai upaya sejak usia dini menumbukan karakter, semangat nasionalisme dan patriotisme manusia Indonesia. Menurut rencana peresmian Pramuka Prasiaga akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur.
Materi pramuka yang diberikan untuk pramuka usia dini, berupa materi yang selayaknya diberikan untuk anak PAUD. Akan tetapi dalam hal ini, pemberi materi menyisipkan pengetahuan pramuka secara umum kedalam materi yang biasa dilakukan. Misalnya sambil berrmain menggambar, bertepuk, bernyia, puzzle dan media bermain lain yang dapat memperkenalkan anak pada pramuka. Pengenalan Pramuka pada anak usia dini yang meliputi sejumlah medel ini ditujukan dalam memenuhi delapan kecerdasan anak usia dini dan perangsangan perkembangan motorik serta perkembangan kognitifi anak usia dini.
Metode pengenalan Pramuka dengan menggunakan lagu tentunya ditujukan untuk merangsang kecerdasan anak usia dini dalam menggunakan Bahasa pada setiap liriknya, merangsang kemampuan anak usia dini dalam menyanyikan lagu dan mendengarkan irama setiap liriknya, kemampuan dalam melakukan gerak tubuh yang dilakukan dengan gerak lagu, selain itu dalam lagu dapat diselipkan pengenalan angka pada lirik lagu.
Pengenalan Pramuka dengan lagu dapat merangsangkecerdasan kognisi anak usia dini yang menirukan lirik lagu-lagu Pramuka dan kemudian dapat tertanam pada anak usia dini tentang makna-makna lagu tersebut. Selain itu, perkembangan motoric kasar anak usia dini dapat terlatih ketika mendengarkan dan melakukan gerak lagu. Pengenalan Pramuka dengan menggunakan tepuk dapat merangsang kecerdasan gerak kinestetik anak melalui tepukan tangan yang berirama. Pada tepuk Pramuka dapat pula menstiumulus kecerdasan dalam mengenali angka.
Selain itu, metode pengenalan dengan tepuk dapat merangsang perkembangan motorik kasar anak usia dini dan dapat mengembangkan kecerdasan kognitif melalui pola pikir yang statis.
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Jiwa Muda yang Suka Berkarya. Tapi sebelum singkatan ini ditetapkan, kata Pramuka asalnya diambil oleh Sultan Hamengkubuwono IX dari kata "Poromuko" yang berarti pasukan terdepan dalam perang.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat, dan bangsa Indonesia. Gerakan Pramuka dipimpin oleh Ketua Kwartir Nasional, yang saat ini dijabat Budi Waseso.