Berita
Mendiknas, Prof Abdul Mu’ti : “Terimakasih Mas Menteri Nadiem Makarim, Satu Bulan Ini Saya Lebih Banyak Mendengar Aspirasi Masyarakat”
Berita 2024-10-21 | 16:35:00
PAUDPEDIA ---- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendiknas), Prof Dr Abdul Mu’ti ingin lebih banyak mendengar aspirasi publik seputar peningkatan kualitas pendidikan di awal masa jabatannya sebagai menteri di Kabinet Merah Putih.
"Saya mengucapkan terimakasih kepada Mendikbudristek 2019 – 2024, mas Nadiem Makarim atas kerja kerasnya untuk Pendidikan nasional selama lima tahun ini. Saya akan banyak mendengar dalam waktu-waktu satu bulan ini, sebelum mengambil keputusan yang strategis terkait pendidikan nasional," katanya kepada wartawan usai serah terima Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim dengan Menteri Pendidikan Nasional, Prof Dr Abdul Mu’ti.
Cendikiawan Islam Indonesia dari organisasi Muhammadiyah itu mengaku ingin banyak menyerap aspirasi dari berbagai kelompok serta melihat lebih dekat persoalan pendidikan untuk dikaji.
Dikatakan Abdul Mendiknas, ada banyak penelitian tentang pendidikan yang bisa akan ia perkuat dengan masukan-masukan dari masyarakat yang bergerak di bidang pendidikan. "Bahkan, juga masukan dari masyarakat yang tidak memiliki struktur sekalipun, masyarakat sebagai penerima jasa layanan pendidikan," katanya.
Dalam kesempatan itu, Abdul Mendiknas menyampaikan pesan Presiden Prabowo yang disampaikan secara khusus kepada dirinya. "Tadi dalam sesi setelah pelantikan Presiden Prabowo secara khusus menyampaikan kepada saya untuk pertama meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah," katanya.
Dan yang kedua, kata Abdul Mendiknas, adalah upaya saling bersinergi antara satu kementerian dengan kementerian dan lembaga yang lainnya. "Ini saya kira sebuah kepercayaan, sebuah amanah yang sangat besar karena kualitas bangsa kita di masa depan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya," katanya.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mendiknas mengungkapkan kementerian tempatnya mengabdi saat ini bukanlah kantor lama. Mendiknas sudah merasa terikat dengan kementerian yang berurusan dengan pendidikan itu.
Mendiknas juga mengungkapkan kedekatannya dengan Nadiem Makarim. Nadiem menghadiri pengukuhan Mendiknas sebagai Guru Besar Bidang Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 2 September 2020.
"Saya merasa seperti tidak ada jarak karena Nadiem datang saat pengukuhan guru besar saya. SK (guru besar) saya yang tanda tangan pak Nadiem," ujar Mendiknas.
Selain itu, Mendiknas menyinggung makna Kabinet Merah Putih yang dipimpin Prabowo-Gibran. Menurutnya, warna itu sama dengan seragam anak SD yang menjadi kewenangannya. "Nama kabinet merah putih itu sangat sesuai karena selain berarti bendera itu juga sesuai dengan seragam anak sekolah dasar," ujar Mendiknas.
Selanjutnya, Mendiknas mengajak semua pihak berkolaborasi dalam memajukan pendidikan di Tanah Air. "Mudah-mudahan kita bisa bersinergi untuk kemajuan Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Mendiknas.
Sosok Menteri Kebudayaan
Sosok politikus kawakan, Fadli Zon ditunjuk sebagai Menteri Kebudayaan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Minggu 20 Oktober 2024. Sebelumnya Fadli Zon sempat dipanggil ke kediaman Prabowo Subianto di jalan Kertanegara Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada Senin 14 Oktober 2024 lalu.
Fadli Zon sendiri lahir di Jakarta pada 1 Juni 1971. Ia merupakan putra pertama dari pasangan Zon Harjo dan Ellyda Yatim. Fadli Zon pernah menempuh pendidikan di SDN Cibereum 3, SMPN 1 Cisarua, tetapi pindah ke SMP Fajar Jakarta dan SMA Negeri 31. Kemudian dirinya melanjutkan pendidikan S-1 di Sastra Rusia, Universitas Indonesia beberapa tahun menjelang reformasi 1999. Ia kemudian melanjutkan studi S-2 di London School of Economics and Political Science dan S-3 di Universitas Indonesia bidang sejarah.
Semasa menjalani bangku perkuliahan S1, Fadli Zon dikenal aktif berbagai organisasi seperti Senat Mahasiswa dan kelompok studi, serta teater. Berbeda dengan arus mahasiswa kebanyakan saat itu, Fadli Zon dikenal sebagai aktivis mahasiswa yang dekat dengan Prabowo Subianto sejak menantu Soeharto kala itu menjabat sebagai Danjen Kopassus.
Setelah lulus S1, Fadli Zon mulai terjun ke dunia politik dan berhasil menjadi anggota MPR RI dari golongan pemuda pada 1997-1999. Pada 2008, dia bersama Prabowo mendirikan Partai Gerindra dan terlibat aktif dalam pengembangan partai tersebut.
Perjalanan politiknya semakin diperhitungkan saat Pria dengan gelar Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang ini ditunjuk jadi Wakil Ketua DPR RI (2014-2019) dan Ketua BKSAP DPR RI (2019-2024). Kemudian ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra (2020-2025).
Bahkan sejak 2010 hingga sekarang, Fadli Zon masih menjadi anggota Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI). Selain buku, Fadli Zon juga sempat menulis beberapa puisi seperti Memeluk Waktu: 8 Puisi Fadli Zon dalam 8 Bahasa yang terbit pada 2017. Terkait sastra ia pernah menulis buku Orkes Gumarang: Kisah Syaiful Nawas pada 2017.
Sosok Prof Dr Satryo Soemantri
Sosok Prof Dr Satryo Soemantri Brodjonegoro sangat melekat di dunia pendidikan. Dia pernah menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi selama 1999-2007.
Dilansir dari laman Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) di mana yang bersangkutan merupakan anggota di sana, yang bersangkutan pada Tahun 1992, pernah dipilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB saat mengawali implementasi dari proses self evaluation pada jurusan tersebut.
Perlu diketahui, Satryo lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956. Setelah meraih gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley, USA tahun 1985, ia bergabung di ITB. Sebagai ilmuwan, tulisan ilmiah mencapai lebih dari 99 publikasi.
Satryo telah menjadi anggota AIPI sejak tahun 2008, dirinya menjadi keanggotaan Komisi Ilmu Rekayasa dan Kepakaran Mechanical Engineering. Dia juga sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua AIPI pada masa bakti 2013-2018.
Belakangan, proses ini diadopsi oleh ITB dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Di bawah kepemimpinanya, pembaharuan pendidikan tinggi Indonesia mulai pada Desember 2000 saat institusi pendidikan tinggi yang besar diubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Saat ini Satryo aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang dan ITB.
Peliput : Eko Harsono
Foto : Idhang
InfoTerkini
Kolaborasi Direktorat PAUD dan Tim Redaksi BOBO Hadirkan GSS dan Majalah PAUDPEDIA
Ruang Artikel 2024-10-23 | 15:05:00
...
selengkapnya