Berita
Kisah Inspiratif Pejuang Literasi untuk Anak Negeri Dipadati Pengunjung
Berita 2024-10-13 | 09:50:00
JAKARTA, Kemendikbudristek ---- Gelar Wicara ke tiga di hari ke dua gelaran Aksi Nyata Pemulihan Pembelajaran bertajuk “Kisah Inspiratif Pejuang Literasi untuk Anak Negeri” yang berlangsung di Ruang Plaza Insani Kompleks Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10) dipadati bapak, ibu guru dan siswa yang antusias mendengarkan kisah inspiratif para pejuang literasi.
Narasumber yang tampil antara lain; pakar bahasa dan dosen senior National Intitute of Education, Nanyang Technological University Singapura, Dr Willy A Renandya, Orang tua inspiratif, Ario Muhammad, Polisi Pejuang Literasi, Bripka Murdiyanto dan Siswa Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia berhasil membuat event literasi nasional, Hazura Indar Paradiba. Dengan moderator Kemal Mochtar.
Jika gerakan literasi di sekolah tak mampu membuat siswa untuk berpikir kritis sehingga berhenti hanya sebatas membaca, apalagi mengeja, sesungguhnya gerakan literasi tersebut sudah salah kaprah. Itu karena berliterasi tak terbatas pada kegiatan membaca, apalagi 15 menit sebelum belajar. Literasi sesungguhnya mencakup keterampilan mendengar, berbicara, membaca, menulis, menganalisa dan mengekspresikannya.
Dr. Willy A. Renandya, dosen bahasa di National Institute of Education, Nanyang Technological University, Singapura ini menuturkan hal yang terpenting dalam meningkatkan kemampuan bahasa pada anak didik adalah penerapan Extensive Reading (ER) dan Extensive Listening (EL).
Dengan begitu, siswa akan terbiasa melakukan literasi dan mendapatkan “asupan” untuk bekal mempelajari bahasa. Asupan yang dimaksud yakni kosakata yang mereka dapatkan melalui kegiatan banyak membaca dan mendengarkan. Bukan tanpa alasan, hal ini erat kaitannya dengan kemampuan menulis dan berbicara.
“Seorang anak yang tidak punya gudang kosakata yang cukup dan pemahaman atas kosakata tersebut akan memiliki kesulitan dalam menulis dan berbicara, kesemua hal ini sangat erat kaitannya. Read more, know more, understand more. Sebagai pengajar kita harus bisa memahami itu,” ujarnya.
Supaya cepat matang, kita mengarbit anak. Masa mudanya untuk bermain dipangkas dan dibuang karena merasa bahwa bermain adalah ancaman bagi tumbuh kembang anak kecil. Padahal, ketika anak bermain, sesungguhnya mereka sedang belajar. Ironisnya, cara belajar dengan bermain itu dihilangkan. Saat ini, bahkan ketika PAUD, anak sudah dipaksa untuk bisa baca, tulis, dan hitung (calistung). Anak menjadi depresi.
Mereka yang sewajarnya menerima dongeng dari orang tuanya malah harus menerima angka dan huruf. Bahwa pada usia dini anak sudah bisa calistung bukan menjadi pembenaran.
Hazura Indar Faradiba, remaja asal Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Diba, sapaan akrab Hazura berhasil menyabet penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) 2023 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), tampil memukau di sesi Gelar Wicara ke 3 gelaran Gerak Mulia
Pelajar dan Ketua OSIS Periode 2022/2023 di SMA Sekolah Murid Merdeka serta Duta Literasi Sorowako ini didaulat mendapat penghargaan tersebut, karena memenuhi kriteria sebagai remaja yang berkomitmen dalam upaya melestarikan budaya serta merawat harmoni untuk kemajuan kebudayaan.
Selain itu, Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Forum OSIS Nasional XI ini dinilai mampu menginspirasi remaja seusianya atas komitmen serta prestasi yang dimilikinya selama ini. Sejak dini, kecintaannya pada literasi menghasilkan beberapa buku antologi serta puncaknya berhasil menggagas dan melaksanakan event Sorowako Readers & Writers Festival 2023, yang merupakan Proyek Belajar Mandiri besutan SMA Sekolah Murid Merdeka.
Pengelola TBM Rumah Baca Bhabinkamtibmas Bripka Mudiyanto, S.H Bhabinkamtibmas Kelurahan Ranai Kota Natuna, Kalimantan Utara. Anggota Polres Natuna yang aktif menggalakkan literasi ini selain mengelola rumah baca ia juga menjalankan perpustakaan keliling Bhabinkamtibmas. Bripka Mudiyanto, S.H menjelaskan TBM Rumah Baca Bhabinkamtibmas telah berdiri sejak tahun 2018 adapun koleksi buku di rumah bacanya saat ini kurang lebih 2000 buku.
Peliput Eko Harsono
InfoTerkini
Kemendikbudristek Beri Apresiasi Aksi Nyata Penggerak Peduli Literasi dan Numerasi
Berita 2024-10-13 | 10:00:00
...
selengkapnyaKisah Inspiratif Pejuang Literasi untuk Anak Negeri Dipadati Pengunjung
Berita 2024-10-13 | 09:50:00
...
selengkapnya