Berita
Fenomena Gelombang Panas di ASIA, Kemenkes Berikan Tips Lindungi Kulit Anak dan Anggota Keluarga Dari Sinar UV
Berita 2023-04-26 | 14:51:00
PAUDPEDIA — Semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau "heatwave". Badan Meteorologi di negara-negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, India, China, Thailand dan Laos telah melaporkan kejadian suhu panas lebih dari 40°C yang telah berlangsung beberapa hari belakangan dengan rekor-rekor baru suhu maksimum di wilayahnya.
Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2 derajat celcius di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34C - 36C hingga saat ini.
Badan Meteorologi Cina (CMA) melaporkan lebih dari 100 stasiun cuaca di Cina mencatat suhu tertinggi sepanjang sejarah pengamatan instrumen untuk bulan April ini. Di Jepang "panas yang luar biasa" juga teramati dalam beberapa hari terakhir. Kumarkhali, kota di distrik Kusthia, Bangladesh menjadi daerah terpanas dengan suhu maksimum harian yang tercatat sebesar 51,2 C pada 17 April 2023.
Sedangkan 10 kota terpanas di Asia lainnya terjadi sebagian besarnya berada di Myanmar dan India. Di Indonesia, suhu maksimum harian tercatat mencapai 37,2॰C di stasiun pengamatan BMKG di Ciputat pada pekan lalu, meskipun secara umum suhu tertinggi yang tercatat di beberapa lokasi berada pada kisaran 34॰C - 36॰C hingga saat ini.
Suhu panas bulan April di wilayah Asia secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, namun lonjakan panas di wilayah sub-kontinen Asia Selatan, kawasan Indochina dan Asia Timur pada tahun 2023 ini termasuk yang paling signifikan lonjakannya.
Para pakar iklim menyimpulkan bahwa tren pemanasan global dan perubahan iklim yang terus terjadi hingga saat ini berkontribusi menjadikan gelombang panas semakin berpeluang terjadi lebih sering.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengindikasikan cuaca panas yang tidak biasa di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia masih berlangsung hingga beberapa pekan ini. Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk waspada ketika berada di luar ruangan dengan tap menjaga agar tubuh tetap sehat.
“Memang cuaca panas beberapa hari ini dan kedepan sedang tidak biasa. Untuk itu mari kita ikuti tips agar terhindar dari dampak cuaca panas ketika sedang atau sering berada diluar ruangan,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril (25/04).
- Cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak. Jangan menunggu haus
- Hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis
- Hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung, gunakan topi atau payung
- Memakai baju yang berbahan ringan dan longgar
- Hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas
- Sebisa mungkin berteduh diantara jam 11 pagi – 3 siang
- Jangan meninggalkan siapapun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dgn jendela terbuka maupun tertutup
- Gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yg tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah
- Sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.
Waspada ketika muncul gejala:
- Keringat berlebih
- Kulit terasa panas dan kering
- Rasa berdebar atau jantung terasa berdetak lebih cepat
- Kulit terlihat pucat
- Kram pada kaki maupun abdomen
- Mual, muntah, pusing
- Urin yang sedikit dan berwarna kuning pekat
Jika muncul gejala tersebut, dinginkan tubuh dengan kain basah atau sponge basah pada pergelangan tangan, leher, dan lipatan tubuh lainnya serta banyak minum air. Jika masih bergejala, segera kunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Editor Eko
Sumber Siaran Pers Kemenkes