Berita
Program Makan Bergizi Gratis di Satuan Pendidikan Dimulai, Mendikdasmen dan Wamen Pantau Pelaksanaan
Berita 2025-01-07 | 09:06:00
PAUDPEDIA — Badan Gizi Nasional (BGN) secara resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025. Pelaksanaan program dilaksanakan Senin, 6 Januari 2025 melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan jadwal masuk peserta didik sekolah. Pemerintah menargetkan pemberian Makan Bergizi Gratis untuk 15 hingga 20 juta penerima manfaat tahun ini, mulai dari peserta didik jenjang PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui.
Sejumlah Menteri dan Wakil Menteri secara khusus melakukan kunjungan ke sejumlah satuan pendidikan untuk melihat dari dekat pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis.
Pada hari pertama pembagian Makan Bergizi Gratis, sejumlah menteri dan wakil menteri akan melakukan kunjungan langsung. Rinciannya sebagai berikut: Menteri Komdigi Meutya Hafid: meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di SDN Cilangkap 5, SDN Cilangkap 3, dan SDN Cilangkap 8 Depok, Kota Depok, Jawa Barat.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi: SPPG Khusus Lanud Halim Perdana Kusuma atau Koperasi Angkatan Udara, Jakarta Timur dan SD 05 Halim, Halim Perdanakusuma Wakil Menteri Sosial Agus Jabo: SPPG Palmerah di Jl. K. S. Tubun, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat.
Wakil Menteri Kependudukan Isyana Bagoes Oka dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat: SPPG Bojong Koneng di Karawang, Jawa Barat. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah atau Mendikdasmen Abdul Mu'ti dijadwalkan memantau masing-masing satu sekolah di tingkat SMP dan SMA di Semarang, Jawa Tengah
Penerima MBG 82,9 Juta Jiwa
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyebut makanan bergizi gratis yang digagas Presiden-Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menyasar 82,9 juta jiwa. “Jumlah sasaran penerima makan bergizi gratis ini nantinya ada sekitar 82,9 juta jiwa. Untuk itu, kita berkolaborasi dengan semua unsur, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan penanganan stuntingnya, karena kami diberi kewenangan untuk intervensi gizinya,” kata Dadan.
Dadan memaparkan, berdasarkan hasil uji coba, diketahui anak di usia PAUD-SD kelas 2, menghabiskan waktu di sekolah hanya sampai pukul 10.00, maka, makanan dikirim ke anak-anak pada pukul 08.00.
Sedangkan untuk anak SD kelas 3-6, bersekolah hingga pukul 12.00, maka makanan akan mereka terima sekitar pukul 09.00. Sementara anak sekolah tingkat SMP-SMA, jam sekolah hingga pukul 14.00 atau 16.00, maka makanan diterima mereka sekitar 11.30.
“Karena diterima oleh anak-anak dengan berbagai jam itu, tidak cocok lagi kalau menggunakan nama makan siang gratis, tetapi diubah menjadi makan bergizi gratis,” ucapnya.
Pemerintah mulai menyebar makan bergizi gratis alias MBG lewat 190 dapur di seluruh Indonesia per Senin (6/1). Lewat program ini, pemerintah menargetkan sebanyak tiga juta ibu dan anak menerima makan bergizi gratis selama kuartal pertama 2025. “Rencana kami di bulan Januari hingga Maret ini ada tiga juta penerima manfaat,” kata Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ujang Komarudin, usai meninjau program makan bergizi gratis di Cilangkap, Depok, Senin (6/1).
Pemerintah juga menargetkan ada 15 hingga 20 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia pada Desember 2025. Angka ini bakal meningkat bertahap hingga mencapai 82,9 juta penerima manfaat pada 2029. Penerima manfaat program MBG terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA. Selain itu, ada juga ibu hamil serta ibu menyusui.
Menu makanan yang disediakan dalam program ini telah dirancang untuk memenuhi standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian, dengan porsi makan pagi menyumbang 20-25% kebutuhan gizi harian dan makan siang 30-35%. BGN juga menargetkan wilayah terpencil, terdepan, dan terluar (3T) dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, koperasi, dan pihak swasta, untuk memastikan kelancaran pelaksanaan program.
Program MBG bertujuan meningkatkan status gizi peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita melalui penyediaan makanan bergizi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian. Selain itu, program ini juga memprioritaskan sosialisasi dan edukasi gizi untuk masyarakat.
Melalui Program MBG, pemerintah tidak hanya bertujuan menyediakan makanan bergizi, tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang. Dengan adanya edukasi ini, diharapkan masyarakat dapat menerapkan kebiasaan gizi yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, program ini juga mendorong pemberdayaan ekonomi lokal melalui pengadaan bahan pangan dari petani, nelayan, dan UMKM setempat.
Menuju Generasi Emas
Badan Gizi Nasional (BGN) meluncurkan inisiatif 'Menuju Generasi Emas' sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan ibu hamil serta menyusui di Indonesia. Program ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman mendalam tentang pentingnya gizi seimbang, yang merupakan fondasi bagi kesehatan dan perkembangan generasi mendatang.
BGN menyadari bahwa pemberian gizi yang baik di awal kehidupan adalah kunci untuk menciptakan generasi yang sehat dan produktif. Dengan memberikan edukasi dan sumber daya yang tepat, diharapkan masyarakat dapat memahami peran vital gizi dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Kesadaran ini sangat penting, terutama di kalangan orang tua dan calon orang tua.
Inisiatif ini akan melibatkan kolaborasi erat antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, media, dan sektor swasta. BGN berkomitmen untuk bekerja sama dengan organisasi dan perusahaan untuk menyebarluaskan informasi dan program-program yang mendukung pemberian gizi yang baik. Kegiatan seperti penyuluhan gizi, pelatihan bagi ibu hamil, dan kampanye kesadaran masyarakat akan menjadi fokus utama dalam upaya ini.
Sebagai bagian dari program ini, BGN akan meluncurkan kampanye media yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang. Melalui platform digital dan berita, kampanye ini akan menjangkau berbagai kalangan, mengajak mereka untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai gizi.
Dengan meluncurkan program 'Menuju Generasi Emas', BGN bertekad untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia mendapatkan asupan gizi yang memadai. Melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah, media, dan pengusaha, diharapkan kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya sehat, tetapi juga mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
Untuk memproduksi makanan yang dibagikan dalam program ini, pemerintah mengoperasikan 190 dapur alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 26 provinsi. Harapannya, ada 937 dapur MBG yang bisa beroperasi pada akhir bulan ini.
Penyunting Eko Harsono
Sumber Siaran Pers Badan Gizi Nasional
InfoTerkini
Internalisasi Pembangunan ZI-WBBM Episode ke 57, Bangun Pola Hidup Sehat Dengan Gizi Seimbang
Berita 2025-04-18 | 15:53:00
...
selengkapnya