Berita
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Pemerintah dan DPR “Baru” Harus Beri Perhatian Jenjang PAUD Lebih Besar
Berita 2024-09-24 | 19:45:00
PAUDPEDIA --- Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristekdikti) berkolaborasi dengan Komisi X DPR RI melakukan Workshop Pendidikan dengan tema “Peran Pendidikan Dalam Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia Emas 2045” di Medan, Selasa – Rabu (23-24/9).
Dalam workshop tersebut, Komisi X DPR RI periode (2019 – 2024) menaruh harapan lebih baik kepada anggota legistatif periode (2024 – 2029) yang akan dilantik pada 1 Oktober 2024 mendatang dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan nasional untuk mampu mengawal Visi Indonesia Emas 2045 secara tepat dengan memperkuat dan memberikan perhatian lebih kepada sektor Pendidikan Anak Usia Dini.
“Kami sangat berharap pemerintah mendatang memiliki komitmen, perhatian, dukungan dan memberikan porsi anggaran yang lebih banyak untuk jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD). Peran pembangunan sektor PAUD sangat penting untuk menggapai Visi Indonesia Emas 2045,” ujar Anggota Komisi X DPR, dr. Soytan Tan.
Dikatakan, Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi Negara maju pada tahun 2045, tepat saat bangsa ini merayakan 100 tahun kemerdekaannya. Dalam mencapai visi tersebut, pembentukan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing gobal menjadi salah satu pilar utama.
Generasi yang akan memimpin dan menggerakkan bangsa pada tahun 2045 saat ini masih berusia anak usia dini, yang menjadikan PAUD sebagai fondasi penting dalam membentuk karakter, kecerdasan, dan keterampilan mereka.
“Tahun 2045 itu tinggal 21 tahun lagi. Artinya setiap anak yang lahir pada hari ini mereka di tahun 2045 menurut hitungan sudah menjadi sarjana. Jika anak atau cucu kita sekarang usai PAUD atau SD tentu merekalah yang disebut generasi emasnya. Apabila hal ini tidak secara tepat diantisipasi kemungkinanya dua yang akan terjadi pada anak Indonesia, menjadi Generasi Indonesia Cemas atau Generasi Indonesia Lemas,” paparnya.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan tahap awal dalam sistem pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk fondasi kehidupan anak-anak. Periode ini yang mencakup usia 0-6 tahun, dianggap sebagai masa keemasan dalam perkembangan yang pesat dalam berbagai aspek, seperti kognitif, motorik, sosial-emosional, dan bahasa.
Di tengah perubahan global dan tantangan pendidikan yang semakin kompleks, inovasi pembelajaran di PAUD menjadi semakin penting untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang berkualitas untuk mempersiapkan mereka menghadapi masa depan.
Strategi PAUD Holistik Integratif
Menurut dr. Soytan Tan, pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) menjadi strategi utama dalam pembangunan manusia untuk mewujudkan anak indonesia yang sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia.
Dijelaskan, tahap anak usia dini adalah periode penting dalam siklus kehidupan manusia yang harus mendapat perhatian serius dari keluarga, pemerintah dan masyarakat. Anak perlu mendapat lingkungan yang merangsang otak dan stimulasi psiko sosial. “Hal tersebut bisa didapat dari orang tua atau lingkungan, baik dari kehangatan dan cinta tulus kepada anak usia dini. Kita harus menjamin anak usia dini mendapatkan edukasi dan pengetahuan yang mumpuni,” ujarnya.
Mandatory spending untuk anggaran pendidikan sesuai amanat konstitusi yakni mengalokasikan 20% dari total APBN ternyata belum terimplementasi dengan baik. Sebab dari total anggaran belanja negara 2024 sebesar Rp 3.325 triliun, seharusnya Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi mengelola Rp 655 triliun.
Namun kenyataannya, ujar Sofyan Kemendikbud Ristek hanya kebagian Rp 98,9 triliun atau sekitar 15%. Selebihnya, anggaran pendidikan tersebut, dibagi-bagi ke banyak Kementerian lain. Jika negara ingin mewujudkan Indonesia emas tahun 2045, anggaran pendidikan yang 20% tersebut harus dikelola sepenuhnya oleh Kemendikbudristek.
“Saya harapkan juga Pemerintah dan DPR dapat satu kata untuk memberikan porsi atau postur anggaran untuk jenjang PAUD lebih signifikan. Masa bertahun-tahun gaji guru PAUD masih ada yang dibayar Rp 300.000 sebulan,” ujarnya.
Sofyan Tan menyebutkan setiap anak di sekolah punya cerita dan pengalaman yang berbeda-beda. Menjadi tugas guru terutama wali kelas dan guru bimbingan penyuluhan/bimbingan konseling (BP/BK) untuk bisa mengungkap dan mengidentifikasi latar belakang setiap siswa.
Tentunya, untuk bisa mengungkap latar belakang siswa, kesan bahwa guru itu angker harus dihapus dan diganti dengan bahwa setiap guru adalah menyenangkan. Sehingga siswa tidak lagi ragu untuk bercerita dan terbuka dengan guru-gurunya. Apabila siswa sudah bisa terbuka dengan gurunya, berarti sudah ada rasa aman dan nyaman di lingkungannya dan sekolah menjadi tempat yang menggembirakan.
Momentum Bonus Demografi

Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu usia produktif lebih banyak dibanding usia lansia. Pada saat itu jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 diperkirakan mencapai 310 juta orang. “Jangan sampai visi besar bangsa yaitu Generasi Indonesia Emas 2045 karena kita salah dalam menangkap momentum ini secara tepat maka hurup E mendapat tambah hurup C atau hurup L sehingga menjadi Generasi Indonesia Cemas atau Generasi Indonesia Lemas,” ujar Widyaprada Ahli Utama Kemendikbudristek, Dr. Abdul Kahar, M.Pd.
Untuk mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia emas pada tahun 2045, pemerintah telah melakukan berbagai cara. Salah satunya dengàn cara membentuk insan manusia unggul sejak anak usia dini. Untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas dan dapat memimpin negara di era tersebut, pemerintah saat ini fokus pada generasi anak-anak usia dini.
Melalui program Pendidikan Anak Usia Dini berkualitas, berkeadilan, berkesetaraan dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat diharapkan bisa mencapai Indonesia emas pada tahun 2045 atau tepat saat Indonesia berusia 100 tahun.
Dikatakan, strategi pembangunan SDM, pemerintah bertanggung jawab untuk mempersiapkan mulai dari seseorang baru lahir hingga akhir hayat. "Kalau kita bicara 2045, artinya 24 tahun dari sekarang bahkan kita harus perhatikan betul orang-orang yang masih balita. Mulai sekarang ini kita harus fokus pada orang-orang yang masih di PAUD
Saat ini Kemendikbud Ristek tengah fokus dengàn program layanan PAUD berkualitas, berkeadilan, berkesetaraan serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Peran Pemerintah Kabupaten/Kota, Bunda PAUD, Organisasi Mitra dan seluruh pemangku kepentingan Pendidikan Anak Usia Dini masih harus ditingkatkan dalam mewujudkan PAUD Berkualitas.
Abdul Kahar mengungkap dari grafik angkatan kerja Indonesia saat ini didominasi lulusan SD/SMP dan SLTA. Oleh sebab itu, dibutuhkan waktu yang panjang untuk menyiapkan SDM unggul serta diperlukan terobosan yang cerdas dan efektif. “Sinergi dan kolaborasi sangat dibutuhkan dalam upaya mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Peliput : Kharisma dan Areztia
Penyunting : Eko Harsono