Berita
Tips Mendongeng untuk Anak Usia Dini
Orang Tua Berbagi 2021-10-02 | 11:10:00
PAUDPEDIA — Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, senang sekali ada kesempatan untuk berbagi praktik baik di paudpedia ini. Perkenalkan nama saya Indriyani, ibu rumah tangga dari Karangklesem, Purwokerto Selatan, ingin berbagi praktik baik mendongeng yang saya lakukan di rumah untuk mengembangkan keterampilan literasi putri kandung saya sendiri, Nasywa Aisyah Putri yang saat ini berusia 5,5 tahun.
Sebelum saya aktif mendongeng, kosa kata Nasywa masih sangat sedikit. Bahkan, kalau ia bicara, kita sulit untuk memahaminya karena artikulasinya masih kurang jelas. Ditambah lagi, pada dasarnya Nasywa termasuk anak yang pendiam dan jarang berbicara. Padahal, pada umumnya, anak seusia Nasywa telah mampu mengenal beberapa huruf dan mengartikulasikan dengan benar serta mulai berkomunikasi dengan teman sebaya dan anggota keluarga terdekat di rumah.
Untungnya Nasywa saya daftarkan bersekolah di satuan pendidikan anak usia dini Rumah Kreatif Wadas Kelir, Desa Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas yang bisa disebut sebagai gudangnya buku bacaan. Kami, sebagai orang tua, juga boleh meminjam buku dari sekolah untuk dibacakan kepada anak di rumah. Saya pun bertekad untuk memanfaatkan kesempatan untuk meminjam buku dan mengembangkannya di rumah untuk membantu meningkatkan keterampilan literasi anak saya.
Langkah Sederhana Proses Mendongeng yang Saya Lakukan
Tips sederhana yang saya praktikkan di rumah saat mendongeng, kurang lebih adalah; pertama, saya mengajak Nasywa untuk mencermati sampul dan judul buku, dan lanjut memperkenalkannya dengan karakter-karakter utama yang akan mewarnai jalan cerita (opening, introduction); kedua, saya masuk ke isi buku dan mulai membacakan kisahnya (retelling); ketiga, di tengah proses mendongeng saya selingi dengan diskusi ringan dan terutama setelah selesai mendongeng, saya ajak Nasywa untuk tanya-jawab tentang kisah yang tadi didongengkan (recalling). Saya juga sering memancing Nasywa untuk menceritakan ulang isi kisah yang ia tangkap, sesuai imajinasinya.
Rutin Mendongeng
Saya sempatkan melakukan kegiatan mendongeng ini sekerap mungkin,
sekitar 30 menit sebelum Nasywa tidur di malam hari.
Pemanfaatan Alat Bantu Mendongeng
Dalam mendongeng, saya tidak hanya mengandalkan buku, tetapi menambahkan alat bantu yang mendukung penyampaikan cerita dan menarik perhatian Nasywa. Saya menciptakan sendiri wayang kain dengan berbagai karakter.
Berkat wayang kain ini, Nasywa menjadi lebih bersemangat memperhatikan, lebih responsif dan umpan balik yang ia berikan begitu ekspresif. Wayang Karakter ini mulanya saya pegang dan mainkan sambil mendongeng, namun berangsur-angsur Nasywa memegang dan memainkannya sendiri, serta membuat dongeng sesuai imajinasinya sendiri. Wayang Karakter ini membantu Nasywa membangun jalan ceritanya sendiri dan menciptakan tokoh-tokoh khayalnya sendiri, meskipun ia sendiri belum lancar membaca.
Wayang Karakter
Wayang Karakter saya buat dari kain flannel yang ditempel dengan menggunakan lem tembak.
Cara membuatnya mudah sekali, Ayah Bunda dan Sobat PAUD
bisa menilik cara pembuatan praktisnya yang tersedia di internet.
Saya juga membuat buku kreatif yang bisa menstimulasi daya nalar Nasywa, buku ini berisi huruf, angka dan sarat warna yang menarik perhatian. Saya menambahkan perekat pada buku Nasywa sehingga ditempel dengan huruf-huruf lepas. Nasywa bisa menyusun namanya sendiri, atau menyusun suatu kata dari abjad yang sebelumnya saya acak.
Buku Edukasi
Huruf yang terdapat di buku edukasi ini bisa dibongkar pasang.
Huruf bisa diacak dan anak bisa diajak untuk menyusunnya kembali
Dampak Mendongeng untuk Perkembangan Nasywa
Saya jatuh cinta pada kegiatan mendongeng, karena menurut saya mendongeng itu mudah dan murah, namun dampaknya sangat besar – melampaui yang saya bayangkan. Nasywa terbentuk menjadi anak yang lebih fokus, lebih tenang, namun sekaligus lebih kritis, ia lebih berani mengajukan pertanyaan dan memuaskan keingintahuannya.
Kosa kata Nasywa juga bertambah pesat karena ia jadi sering mendengar kata atau istilah baru. Imajinasi Nasywa berkembang dengan baik, ia sekarang mampu mengaktualisasikan karakter dongeng yang berasal dari buku ke dalam kegiatannya sehari-hari – atau menghubungkannya dengan kehidupan kami sehari-hari.
Mendongeng pun menjadi metode andalan saya untuk mentransfer pengetahuan serta nilai-nilai moral dan kebaikan, tanpa terkesan menggurui – dan jauh dari suasana tegang. Juga, yang tidak kalah saya syukuri, kesukaan Nasywa dalam menyimak dongeng akhirnya bisa mengurangi ketergantungannya pada gadget dalam mengisi waktu-waktu luangnya. Saya dan Nasywa juga merasakan kedekatan emosional yang lebih baik, dimana hubungan kami terjalin lebih kuat.
Saya sangat merekomendasikan Ayah, Bunda dan Sobat PAUD untuk mencoba langkah-langkah praktis yang saya lakukan. Mendongeng bisa dilakukan juga dalam skala yang lebih besar, tidak hanya antar orang tua dan anak, tetapi bisa ditujukan bagi kelompok; bersama anggota keluarga yang lain, sanak saudara, tetangga, atau pun teman-teman anak sesama murid PAUD, sehingga tercipta lingkungan yang kaya keaksaraan dan terbangun suasana cinta literasi.
Editor: Ifina Trimuliana
Narahubung
Nama : Indriyani
Telephone : 0898-7841-613
InfoTerkini
Mendikdasmen Ajak Muslimat NU Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun dan Kawal Program Prioritas
Berita 2025-02-14 | 16:15:00
...
selengkapnya