Berita
Peringatan Hari Buku Nasional 2024 Kesempatan Emas “Benahi Literasi dan Numerasi melalui Buku Bacaan Bermutu”
Berita 2024-05-17 | 18:00:00
Kemendikbudristek, Jakarta — Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadikan peringatan Hari Buku Nasional yang jatuh pada 17 Mei 2024 sebagai momentum dan kesempatan emas untuk melaksanakan Publikasi Program Buku Bacaan Bermutu. Kegiatan diprakarsai PMO PDM 10 Pemulihan Pembelajaran berkolaborasi dengan Tim Publikasi Direktorat Jemderal PAUD Dikdasmen PDM07 kegiatan bertajuk Webinar Peringatan Hari Buku Nasional 2024 “Benahi Literasi dan Numerasi melalui Buku Bacaan Bermutu”.
Kegiatan gelar wicara peringatan hari buku nasional ini dihadiri narasumber antara lain Dr. H. Muhammad Hasbi, Direktur SD Hafidz Muksin, S.Sos. M.Si., Plt. Kepala Badan Pembinaan Bahasa dan Sastra Namira, Kepala Sekolah Khusus Muslim Cendekia, Kabupaten Tangerang Riski, SDN Sidotopo I Surabaya.
Kegiatan gelar wicara dalam rangka Peringatan Hari Buku Nasional memiliki tujuan untuk menyebarluaskan informasi serta meningkatan pengetahuan dan pemahaman publik dan pemangku kepentingan mengenai program buku bacaan bermutu untuk pemulihan dan transformasi pembelajaran.
Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong kesadaran dan motivasi partisipasi dukungan publik dan pemangku kepentingan untuk penguatan program buku bacaan bermutu dan keberlanjutannya di masa mendatang, untuk memantik dukungan dan aktivasi kemitraan untuk penguatan program buku bacaan bermutu melalui skema Mitra Pembangunan dan kemitraan daerah, dengan fokus pada penyediaan, distribusi serta pemanfaatan buku bacaan bermutu

Dalam presentasinya, Direktur Sekolah Dasar yang juga Supervisor PDM07, Muhammad Hasbi menegaskan upaya meningkatkan literasi dan numerasi peserta didik melalui Program Buku Bacaan Bermutu menjadi fokus perhatian Kemendikbudristek. “Buku bacaan bermutu harus sesuai dengan preferensi anak atau peserta didik, memiliki beragam tema dan cerita, serta disesuaikan dengan kemampuan baca siswa atau peserta didik,” ujarnya.
Program ini, lanjutnya diarahkan untuk memberikan akses kepada peserta didik pada buku bermutu, yang dapat meningkatkan kemampuan literasi mereka. Studi dan penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan buku bermutu berkorelasi positif dengan peningkatan hasil belajar peserta didik.
Dikatakan, hadirnya buku bermutu memberikan imajinasi, menawarkan konteks baru, dan membuka peluang untuk memahami daerah, budaya, serta pengalaman di suatu tempat.
Dijelaskan guna mengakselerasi penyelenggaraan program akses terhadap buku bacaan bermutu, pemerintah melaksanakan upaya transparansi melalui publikasi strategis tentang program pemerintah, termasuk ketersedian Program Buku Bacaan Bermutu. Karena itu, Komunikasi terbuka perlu dibangun agar kepercayaan masyarakat terhadap pembangunan literasi dan numerasi memungkinkan partisipasi aktif dalam proses pembangunan pendidikan.
Dengan memberikan informasi yang mudah diakses, lanjutnya pemerintah memastikan warganya memiliki pengetahuan yang memadai, yang pada gilirannya membantu menciptakan masyarakat yang lebih terdidik dan terlibat dalam pembangunan negara.
“Survei PISA selama 10 tahun terakhir menunjukkan bahwa literasi dan numerasi peserta didik Indonesia masih di bawah kompetensi minimal, dengan perubahan yang belum signifikan,” ujar Hasbi.
Krisis pembelajaran ini antara lain disebabkan karena ketimpangan antar wilayah dan kelompok sosial-ekonomi, serta disparitas teknologi pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini, transformasi pembelajaran menjadi prioritas utama yang memerlukan percepatan.
Langkah Strategis Tingkatkan Literasi
Sementara itu Plt. Kepala Badan Pembinaan Bahasa dan Sastra, Hafidz Muksin, S.Sos. M.Si mengatakan pemerintah melalui Kemdikbudristek telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi rendahnya nilai literasi dan numerasi peserta didik sesuai hasil study PISA seperti penguatan Kurikulum Merdeka dan program Kampus Mengajar.
Dikatakan, program ini diarahkan untuk memberikan akses kepada peserta didik pada buku bermutu, yang dapat meningkatkan kemampuan literasi mereka. Studi dan penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan buku bermutu berkorelasi positif dengan peningkatan hasil belajar peserta didik. Buku bermutu memberikan imajinasi, menawarkan konteks baru, dan membuka peluang untuk memahami daerah, budaya, serta pengalaman di suatu tempat.
Untuk mengakselerasi penyelenggaraan program, pemerintah melaksanakan upaya transparansi melalui publikasi strategis tentang program pemerintah, termasuk Program Buku Bacaan Bermutu. Komunikasi terbuka membangun kepercayaan masyarakat dan memungkinkan partisipasi aktif dalam proses pembangunan pendidikan. Dengan memberikan informasi yang mudah diakses, pemerintah memastikan warganya memiliki pengetahuan yang memadai, yang pada gilirannya membantu menciptakan masyarakat yang lebih terdidik dan terlibat dalam pembangunan negara.
Strategi publikasi juga membuka kesempatan untuk mendapatkan dukungan publik, yang menjadi pendukung pentung untuk mewujudkan kesuksesan program-program pemerintah. Komunikasi terbuka melalui publikasi yang tepat selanjutnya tidak hanya menjadi alat informasi, tetapi juga sebagai cara untuk melibatkan dan memperoleh dukungan masyarakat yang diperlukan.
Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar