Berita
Menko PMK Tinjau Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Jakarta Utara, Kebutuhan Kalori Siswa PAUD dan SD Terpenuhi
Berita 2025-01-15 | 08:15:00
PAUDPEDIA —-- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Luar Biasa (SLB) B&C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa (14/1/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Menko PMK didampingi oleh Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi, pejabat dari Kemendikdasmen, Badan Pangan Nasional, Kepala Sekolah SLB B&C Cahaya Jaya, Ketua Yayasan Cahaya Jaya, dan sejumlah pejabat terkait.
Menko PMK Pratikno mengecek langsung pelaksanaan makan gratis di kelas-kelas SLB. Para murid menyambut kedatangan Menko PMK dengan bersemangat dan penuh kegembiraan.
Pratikno menyaksikan anak-anak dengan senang menikmati makanan bergizi yang terdiri dari nasi, ayam kandar, tahu, tumis kacang panjang, dan buah pisang. Ia juga sempat berinteraksi dengan para murid dan menanyakan rasa makanan yang disajikan.
"Bagaimana rasanya, enak tidak?" tanya Menko PMK kepada para murid. Dengan antusias, para murid serempak menjawab,
"Enak, lezat!"
"Delicious, very delicious" timpal murid lainnya.
Para murid juga menyampaikan aspirasinya dengan antusias kepada Menko PMK Pratikno. Bahkan, ada yang menyampaikan secara langsung ungkapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang telah membuat program makan bergizi gratis.
"Terima kasih Pak Prabowo telah membuat makan bergizi gratis ini," ucap salah satu murid.
Menko PMK mengapresiasi antusiasme para murid serta kualitas makanan yang disajikan. Dalam pemantauannya pun, ia melihat hampir semua murid menyantap makanan dengan lahap hingga tandas.
"Jadi kita melihat antusiasme anak-anak kita di sekolah luar biasa ini, hampir semuanya makan dengan lahap, bahkan ketika kita datang sudah habis. Jadi ada nasi, sayur, ayam, tahu dan ada buah. Jadi asupan karbohidrat, buah, protein hewani maupun nabati terpenuhi semua, sehingga kualitasnya bagus," tutur Pratikno.
Program MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden yang telah mulai dilaksanakan sejak 6 Januari 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak Indonesia, terutama bagi kelompok yang membutuhkan perhatian khusus, seperti anak-anak berkebutuhan khusus di SLB.
Pratikno menyampaikan, Kemenko PMK siap mengawal dan mendukung penuh program makan bergizi gratis sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi dan menyiapkan SDM Indonesia Emas 2045. Menurutnya, program ini akan membantu masyarakat dan menciptakan tradisi makan sehat.
"Makan bergizi gratis ini sangat membantu masyarakat. Untuk meningkatkan kualitas dan tradisi makan dari anak-anak kita jadi tradisi makan yang sehat," ungkapnya.
PJ Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi yang turut mendampingi kunjungan itu menyatakan akan terus mendukung pelaksanaan program ini di Jakarta dan memastikan manfaatnya dapat dirasakan secara luas. Teguh memaparkan, sudah ada 13 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jakarta untuk melayani makan bergizi gratis untuk melayani kurang lebih 118 sekolah dengan total murid yang dilayani ada 37.667.
Kepala Sekolah SLB B&C Cahaya Jaya Miarsih menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian pemerintah yang telah melaksanakan program makan bergizi. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif terhadap kesehatan dan semangat belajar siswa.
Sesuai Pedoman Gizi Seimbang
DOKTER spesialis gizi klinik lulusan Universitas Indonesia Luciana B Sutanto mengatakan besaran kalori yang ada pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah sesuai dengan pedoman gizi seimbang sekali makan.
"MBG yang disajikan dengan komposisi terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah sudah sesuai dengan sajian sekali makan berdasarkan pedoman gizi seimbang," kata Luciana.
Program Makan Bergizi Gratis menyasar anak dan remaja di tingkat PAUD hingga SMA. Pemberian MBG per porsi telah disesuaikan dengan kebutuhan kalori, yakni sebesar 600 kalori untuk siswa SMP dan 300 kalori kepada siswa PAUD dan SD.
Luciana mengatakan berdasarkan besaran Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, anak usia 6-9 tahun membutuhkan sekitar 1.650 kilo kalori per hari dan anak usia 10-12 tahun membutuhkan sekitar 1.900-2.000 kilo kalori per hari. Sementara pada remaja usia 13-18 tahun, mereka membutuhkan lebih banyak kalori yaitu sekitar 2.100-2.650 kkal per hari.
"Perbedaan usia anak dan remaja tentu akan membedakan kebutuhan gizi mereka sehingga memengaruhi porsi makan yang diberikan," kata dokter yang praktik di RS Mitra Kemayoran tersebut.
Dia juga menilai menu Makan Bergizi Gratis yang dibagikan kepada para siswa masih mencukupi kebutuhan gizi meskipun tidak ditambahkan susu di dalamnya. Susu, kata Luciana, bisa digantikan dengan sumber protein lainnya seperti ikan, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
Makan Bergizi Gratis yang merupakan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi diberlakukan mulai Senin (6/1) di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia.
Sasaran dari Makan Bergizi Gratis adalah anak-anak usia sekolah, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA, kemudian balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Program tersebut bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia demi tercapainya target Indonesia Emas 2045.
Penyunting Eko Harsono
Sumber Siaran Pers Kemenko PMK dan Badan Gizi Nasional
InfoTerkini
SERUNI Era Kabinet Merah Putih Sosialisasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Berita 2025-01-15 | 13:45:00
...
selengkapnyaDirektorat PAUD Raih Peringkat I Indikator Kinerja Pelaksana Anggaran 2024 Kemendikdasmen
Berita 2025-01-13 | 15:45:00
...
selengkapnya