Berita
Bahaya Virus Rabies dan Pencegahannya pada Anak
Ruang Artikel 2023-07-31 | 13:31:00
PAUDPEDIA—Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, rabies saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Sebagian besar kasus rabies menjadi fatal karena menyerang sistem saraf pusat manusia. Rabies karena gigitan hewan dapat menyerang siapa saja, baik orang dewasa maupun pada anak-anak.
Rabies adalah penyakit menular yang menyerang susunan syaraf pusat. Paparan rabies yang paling sering terjadi adalah karena gigitan anjing, baik peliharaan ataupun liar. Virus rabies bisa ditularkan melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies, hewan yang berisiko tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies atau hewan liar seperti kelelawar, kucing dan karnivora lainnya.
Penting untuk dicatat bahwa virus tidak dapat menyusup ke kulit yang utuh, oleh karena itu alasan mengapa sebagian besar kasus disebabkan oleh gigitan hewan. Setelah mendapatkan akses ke dalam tubuh, virus berpindah ke otak dan berkembang biak.
Rabies dapat dikendalikan melalui vaksinasi anjing dan kucing massal. Kematian manusia dicegah melalui penanganan yang tepat waktu dan tepat. Beberapa cara penanganan luka gigitan hewan penularan rabies pada manusia, cuci luka gigitan secepatnya dengan air mengalir dan sabun, segera dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR). Penanganan luka sesegera mungkin efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian.
Tindakan-tindakan pencegahan terinfeksi virus rabies adalah dengan mengurangi faktor-faktor risiko dengan cara :
- Melakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan
- Menjaga kontak dari hewan yang berpotensi memiliki virus rabies
- Menjaga hewan peliharaan agar tidak berinteraksi dengan hewan liar atau asing
- Melaporkan ke petugas kesehatan apabila menemui seseorang atau hewan yang mempunyai gejala rabies
- Cegah hewan-hewan lain yang berpotensi menyebarkan rabies masuk ke dalam rumah
- Ayah, Bunda dan Sobat PAUD, untuk mencegah kematian akibat rabies pada anak, mari jalin komunikasi yang erat antara dokter hewan dan pihak kesehatan untuk perawatan yang tepat waktu dan memadai setelah paparan gigitan.
Penulis : Ifina Trimuliana
Kurator : Retno Wulandari
Referensi
Diallo, M. K., Diallo, A. O., Dicko, A., Richard, V., & Espié, E. (2019). Human rabies post exposure prophylaxis at the Pasteur Institute of Dakar, Senegal: Trends and risk factors. BMC Infectious Diseases, 19(1), 1–9. https://doi.org/10.1186/s12879-019-3928-0
Mbaipago, N., Mindekem, R., Oussiguere, A., Moyengar, R., Naïssengar, K., Madjadinan, A., Zinsstag, J., & Léchenne, M. (2020). Rabies knowledge and practices among human and veterinary health workers in Chad. Acta Tropica, 202, 105180. https://doi.org/10.1016/j.actatropica.2019.105180
Wininger, Fred A. , Zeng R., Johnson, G.S., Katz, M.L., Johson G.C., Bush, W.W. , Jarboe, J.M., Coates, J. R. (2020). Case report : Case report. Canadian Family Physician, 47(10), 788–789.